"Puisi Untuk Saudaraku Palestina"
Saudaraku anak-anak Palestina..
Kami disini, memandangi bintang gemerlapan..
Yang kalian saksikan, cahaya rudal dan peluru berdesingan..
Kami disini,
Asik dalam permainan gawai..
Kalian disana,
Petak umpet diantara puing-puing reruntuhan..
Sedang moncong moncong tank, mencari-cari keberadaan kalian..
Kami disini, tidur nyaman dipangkuan Ayah Ibu kami..
Yang memeluk, meratapi, Ayah Ibu yang sudah tak bernyawa lagi..
Kami anak kecil juga akan paham tentang keadilan..
Kami juga tahu..
Apa itu perjuangan dan persaudaraan..
Kalian adalah saudara kami..
Meski dunia tak memperdulikan kalia..
Kami bersama kalian..
Meski tergulung, dipenjara raksasa..
Apalah arti perjuangan kami..
Berangkat sekolah dengan malas-malasan..
Dibanding tangan-tangan mungil kalian..
Menjawab laras baja, dengan lembaran batu..
Sungguh...
Sungguh, kami anak dinegri muslim bertanya..
Dimana anda wahai para pemuda
Dimana anda wahai para dewasa?
Dimana anda wahai para tentara yang perkasa?
Melihat para saudara-saudara kami..
Dipatahkan lengannya..
Dilukai, hingga berdarah-darah dan meregang nyawa..
Siapa yang lantang membela..
Tidak adakah lagi Salahudin Al-Ayyubi yang memimpin negri ini..
Saudaraku..
Anak-anak Palestina..
Aku tahu, apa yang kau butuhkan..
Bukan semata uang, obat-obatan, dan hangatnya pelukan..
Sadar, bahwa solusi semua ialah Islam yang diterapkan secara kaffah..
Tuk tegakkan setiap aturan..
Saudaraku..
Anak-anak Palestina..
Tak lupa ada harapan disetiap ku berdo'a..
Sebuah pinta pada yang kuasa..
Untuk disegerakannya..
Setiap kemenangan yang jelas adalah janjinya..
Khilafah kan kembali dan tak lama lagi waktunya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H