Mohon tunggu...
Melina Purnomo
Melina Purnomo Mohon Tunggu... Financial wealth consultant - Penulis , Pemerhati ekonomi termasuk non-fiksi yang di jejalnya.

Saya seorang penulis lepas n(artikel, resensi buku) pengajar privat inggris dan mandarin,penikmat film, pemain musik piano, gitar dan harmonika amatir dan penyanyi amatir tentunya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyadarkan Masyarakat Lewat Sadar Bencana

6 Juli 2017   23:09 Diperbarui: 6 Juli 2017   23:23 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sadar bencana jika ada di kepala kita masing-masing apa yang kita pikirkan sebenarnya dan mau dibaw kemana. Indonesia dengan adalah kepulauan yang ada di sekitarnya ditambah dengan bencana yang terjadi dimana-mana. Apakah masih dari kita entah sudah pernah menjadi korban bencana alam ataukah tidak ; tidak berusaha untuk tidak ditanggulangikah bencana alam yang sudah semakin banyak terjadi. Sadar atau tidak terjadinya pada kesadaran diri kita sendri yang pasti. Setelah itu kita berusaha untuk menyadarkan orang lain untuk melakukan hal yang sama kurang lebihnya tentang sadar bencana. Itulah yang seharusnya terjadi setelah acara yang disponspori oleh badan BNPB ( Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana). Radio dan bencana bagaimanapun adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain adanya. 

Kalau tidak ada radio sebagai alat komunikasi yang ada kita akan merasa kesulitan untuk dapat mengetahui kejadian yang ada di sekeliling. Kejadian yang ada di sekitar kita jangankan berbicara tentang bencana alam yang ada tetapi mulailah dengan kejadian yang dapat kita pantau di sekeliling kita sehari-harinya.Perubahan sikap dan sudut pandang masyarakat terhadap bencana memang sudah harus dirubah. Sekarang, bicara bencana tidak lagi berbicara tentang rasa takut, tapi sudah berbicara persiapan, pengetahuan dan sadarbencana. Jika masyarakat dibekali dengan pengetahuan dan kapasitas, kedepannya diharapkan risiko-risiko yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalisir. Kita tentu sepakat supaya tidak ada lagi air mata duka di bumi pertiwi ini.

 Ayo mari kita makin sadar bencana tentunya dariIni yang akan coba diluruskan oleh BNPB tentang pandangan masyarakat Indonesia yang masih sangat minim tentang kesadaran masyarakat Indonesia. Bagaimana kita sebagai masyarakat Indonesia dapat terus bersinergi dengan keadaan bahaya banjir yang ada di di Indonesia apakah kita akan berdiam diri atau dapat mengupayakan hal yang terjadi. Air mata sudah banyak terjadi dimana-mana apakah kita masih terus berpangku tangan dengan tidak melakukan apa-apa? Sepatutnyalah kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya Jakarta yang baik untuk ikut serta berperan serta sadar bencana paling tidak yang ada di sekeliling kita.Sadar akan bencana yang terjadi di sekitar kita yang pasti bukanlah menjadi tanggung jawab pihak tertentu saja yang ada tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama. 

Dari yang tua sampai yang muda pun seharusnya dapat ikut serta melestarikan lingkungan yang ada di sekeliling kita ini secara terpadu. Jangan sampai menunggu bencana itu datang terlebih dahulu barulah kita merasa peduli dan terpanggil untuk ikut melestarikannya. Fatal yang ada jika kita sampai menunggu bencana yang ada itu sampai terjadi yang ada ; bagimanakah dengan korban yang berjatuhan apakah kita ikut memperhitungkan sampai ke hal yang seperti itu? Kerugian yang disebabkan dan lain sebagainya? Mari kita sama-sama merasa terpanggil untuk ikut serta akan hal yang seharusnya dapat kita tanggulangi secara bergotong royong ini.

Budaya sadar bencana sebenarnya kalau mau diterlusuri di Indonesia sendiri sudah ada sekitar 70 tahun yang lalu. Tetapi akankah kita paham apa yang dimaksud dengan sadar bencana itu sendiri? Apa saja yang dapat dikategorikan dengan bencana alam? Apakah bencana yang disebabkan oleh manusia itu sendiri ataukah bencana yang disebabkan oleh alam? Jika dikategorikan sebenarnya tidaklah terlalu rumit ternyata hanya ada dua kategori kategori singkat itu saja. Ya tetapi sekali lagi berbicara tentang bencana itu sendiri apakah manusinya paham benar untuk ikut serta melestarikannya. Jawabannya kembali pada kita pribadi kita masing-masing. Sampai sebatas manakah tingkat kesadaran kita tentang bencana alam ini sendiri. 

Diharapkan dari pemaparan BNPB yang akan dijelaskan akan dapat membantu kita semua untuk lebih membuka mata hati kita baik-baik tentang kesadaran bencana alam.Budaya sadar bencana di Indonesia masih sangat rawan dan terus dipupuk apakah memang kita disadarkan untuk merasa terpanggil dengan sadar bencana ini. Kali ini yang akan coba dikupas adalah sadar bencana yang berhubungan erat dengan radio. Tidak bisa kita pungkiri bahwa radio merupakan jejaring yang luar biasa. Berbicara tentang bencana tidak akan terlepas dengan alat konukasi radio yang sudah ada cukup lama. Jangan sampai kia remehkan dengan jejaring komunikasi yang satu ini yang sangat luar biasa adanya. 

Hasil yang didapat atau dicapai jika kita menggunakannya dengan maksimal harusnya kita juga dapat menekan jumlah korban yang berjatuhan yang bisa ditanggulangi. Inilah pemaparan dari ketua BPNB Bapak sutowo tentang inovasi atau gagasan masyarakat Indonesia untuk semakin sadar akan bencana yang dapat ditekan jumlahnyaMungkin bukan dengan tidak berbicara tentang jumlah yang dapat ditekan jumlahnya tetapi seharusnya BNPB menurut saya pribadi juga dapat memberikan sosialiasi tentang tingkat kesadaran masyarakt akan pentingnya kesadaran bencana ini ke masyarakat umum. 

Pada kesempatan kali ini dipaparkan bahwa BNPB menggagas akan pentingnya sadar bencana dengan mengetahkan sadndiwara radio ke masyarakat luas. Harapannya tentunya dari ketua BNPB kali ini agar masyarkat yang mendengarkan sandiwara ini merasa paling tidak ikut merasa terpanggil bilamana ada bencana yang terjadi di sekeliling kita. Bukankah ajakan ini merupakan langkah awal yang baik yng perlu ditiru oleh masyarkat Indonesia. Dimana kesadaran masyarakat Indonesia tentang bencana alam atau berbicara tentang melestarikan lingkungan hidup yang ada di lingkungan kita sehari-hari masih sangatlah minim. 

Yang ada yang terjadi jika bencana sudah melanda kita semua kita akan saling menyalahkan satu sama lain. Apakah hal ini dinilai cerdas untuk dilakukan sebagai masyarakat Indonesia? Kita perlu berpikir lebih cerdas dan bijaksana lagi yang pasti akan hal ini dikemudian hari. Sadar bencana sudah merupakan tanggung jawab bersama kita. 

Tidak perlu lagi berusaha untuk saling menyalahkan satu sama lain . ambilah tindakan nyata bersama yang dapat kita kerjakan dan antisipasi sehingga kita merasa ikut berperan serta dan bertanggung jawab.Indonesia memang masih banyak daerah rawan bencana yang terdapat hal ini akan terus selalu dapat diantisiapasi dengan halnya kita lebih peka dengan daerah yang rawan bencana pastinya. Pasti ada tantangan tersendiri bagi yang daerahnya masih sangat rawan bencana di Indonesia.

 Alasannya tentunya masih belum semua daerah yang terjangkau dengan akses alat komunikasi. Kita terus harus dapat membagikan informasi radio sebagai satu-satunya alat media informasi yang bisa menjangkau ke seluruh masyarakat. Menurut penulis hal ini yang harus digarisbawahi dengan baik agar ke depannya daerah yang belum terjangkau tersebut ke depannya dapat terus diberi pengarahan dengan baik. Bagaimana aksi nyata dari BNPB yang dilakukan untuk sadar bencana ini? Apakah mereka sudah melakukan penyeluruhan secara merata tentang hal sadar bencana ini. Semakin berpedulikah kita akan hal sadar bencana yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun