Mohon tunggu...
melina nur wakhidah
melina nur wakhidah Mohon Tunggu... -

bahagia itu ketika sesuatu dari hidup kita dapat bermanfaat bagi hidup orang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sembilan Rasa Takut Pada Anak dan Cara Mengatasinya

20 Maret 2016   13:50 Diperbarui: 20 Maret 2016   13:58 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah bunda? Batita/balita bisa memiliki rasa takut?

Bagi sebagian ibu munkin ada yang menganggap yang dialami sikecil adalah sebuah hal yang wajar, bahkan munkin ekspresi dari si kecil yang sedang ketakutan dianggap sebagi ekspresi yang lucu. Bunda...ketakutan yang dialami si kecil bisa di sebabkan oleh berbagai hal. Nah apabila si kecil mengalami ketakutan, jangan dibiarkan ya bunda.....karena hal ini bisa menjadikan si kecil mengalami fobia.

Ketakutan adalah suatu hal yang alamiah yang membantu individu melindungi dirinya dari suatu bahaya dan memberi pengalaman baru. Nah bunda ketakutan yang dialami si kecil masih sebatas hal-hal yang spesifik, seperti rasa takut pada anjing, gelap, atau bertemu orang asing.

Tahukah bunda? Ketakutan yang dialami sikecil justru muncul karena disebabkan oleh orang tuanya lo...nah lho bagaimana bisa?

Begini bunda...pernahkah bunda berkata pada si kecil “awas ada kucing nanti kamu di cakar !”, “ awas lho nanti kalo gak mau makan ada cacing diperutnya”. Nah bunda dengan berkata seperti itu, tanpa sadar bunda telah menakut-nakuti si kecil, hal ini akan membuat si kecil terancam atau tidak nyaman setiap kali melihat kucing atau cacing. Padahal bunda pada kenyataannya si kucing hanya akan mencakar bila ia marah, dan pada kenyataannya di perut si kecil tidak akan ada cacing yang masuk kecuali memang karena si kecing terkena cacingan.

Ketika si kecil merasa takut, bentuk ekspresinya bermacam-macam, misalnya tangisan, jeritan, bersembunyi, atau tidak mau lepas dari orang tuanya. Untungnya rasa takut yang dialami anak pada hal-hal yang sepele akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, tentunya hal ini perlu dukungan dari bunda dan ayah.

Nah bagaimana jika ketakutan si kecil berkelanjutan dan bersifat berlebih, karena pernah mengalami kejadian tertentu? Misalnya, karena si kecil takut tikus, maka setiap kali si kecil melihat hewan itu, anak akan menjerit ketakutan

Bunda...berikut ada sembilan jenis rasa takut yang sering dialami oleh sikecil dan cara mengatasinya :

Takut berpisah
Bunda, pernakah si kecil menangis sejadi-jadinya ketika ditinggal bunda kesuatu tempat yang membuat bunda tidak bisa membawa si kecil dengan waktu yang agak lama dari biasanya ? misalnya, rapat kantor, kunjungan proyek dsb.

Si kecil akan merasa cemas ketika harus berpisah dengan orang terdekatnya, terutama sosok bunda dan ayah. Tetapi tidak selalu bunda dan ayah yang menjadi sosok yang paling terdekat, misalnya nenek, kakek, kakak atau siapa saja yang paling dengan anak.

Kelekatan si kecil dengan sosok bunda yang semula sangat kental, biasanya akan berkurang ditahun-tahun berikutnya. Pada usia 2 tahunan, ketika si kecil sudah beeksplorasi, si kecil akan melepaskan diri dari keterikatan dengan ibunya. Hal ini akan menjadi masalah apabila bunda terlalu melindungi atau suka mengatur segala hal, sehingga bunda tidak bisa mempercayakan si kecil pada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun