Mohon tunggu...
melina nur wakhidah
melina nur wakhidah Mohon Tunggu... -

bahagia itu ketika sesuatu dari hidup kita dapat bermanfaat bagi hidup orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mama Aku Telah Ternoda! (Sebuah Renungan Tentang Pelecehan Seksual)

20 Mei 2016   21:19 Diperbarui: 20 Mei 2016   21:25 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen foto pribadi

....Dila meringkuk di tempat tidurnya, menahan sakit di bagian kemaluannya setiap kali pamannya melakukan hal itu kepadanya. Isak tangis Dila terus menerus tak tertahankan ketika gadis kecil ini mengingat kejadian awal mula dirinya dilecehkan oleh pamannya sendiri...

Kala itu rumahnya sepi, seperti biasa ayah dan ibunya tak berada di rumah, ayahnya yang memang bekerja di Malaysia dan hanya pulang 1 tahun sekali saat lebaran datang, dan ibunya yang setiap pagi harus berjualan sayur di pasar. Hari itu adalah hari Minggu, dila tidak pergi sekolah karena memang hari libur, gadis kecil yang kala itu tengah duduk di kelas 5 SD itu sedang asyik melihat kartun kesukaannya. Tiba-tiba pak Darmo (paman dila) datang, awalya dila hanya di ajak ngobrol basa basi saja, Dila diminta untuk memijit badan pak darmo yang katanya pegal, Dila hanya menurut saja. setelah enak di pijit dila pak Darmo mulai melakukan niat busuknya, Dila dipegang-pegang bagian sensitifnya, karena takut dila hanya menurut saja, maklumlah pamannya ini bertubuh besar dan gagah, Dila tak kuasa menahan kekuatan pamannya. Dan akhirnya pelecehan ini pun terus menerus dilakukan kala ibu Dila tak berada di rumah, ,karena di ancam dan takut Dila tak berani mengadu kepada ibunya.

Nah, kisah di atas merupakan cerminan bahwa pelecehan seksual bisa dilakukan justru oleh orang-orang terdekat kita atau anak kita, seperti kisah Dila di atas pamannya yang seharusnya mampu melindungi Dila, malah melakukan pelecehan seksual kepadanya. Banyak juga kasus-kasus pelecehan yang dilakukan ayah kandung terhadap anaknya, kakek terhadap cucunya, guru kepadanya muridnya dan masih banyak lagi kasus-kasus pelecehan seksual kepada anak yang terjadi di Indonesia ini.

Penelitian membuktikan bahwa setiap dua menit ada satu orang anak yang mengalami pelecehan. Diperkirakan bahwa satu dari tiga perempuan dan satu dari tujuh laki-laki telah mengalami pelecehan seksualsebelum berusia delapan belas tahun. Pelecehan seksual terhadap anak-anak dan remaja munkin tak terlihat oleh banyak orang, namun orang-orang seperti Dila tahu betul bagaimana pedih dan malunya diperlakukan oleh orang-orang terdekatnya, munkin anda yang sedang membaca artikel ini juga pernah menjadi korban kekerasan seksual.

Seperti yang dapat kita saksikan di televisi banyak diberitakan tentang kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak, bahkan korban sampai meninggal dunia. Baru-baru ini kasus yang membuka mata kita adalah kasus pemerkosaan gadis berumur 14 tahun bernamaYuyun yang diperkosa oleh 14 ABG. Yang disusul dengan pemberitaan-pemberitaan mengenai kasus pelecehan seksual lainya.

Ya negeri ini memang sudah memasang alaram darurat untuk kekerasan seksual pada anak, pemerintah memang mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberantas kasus kekerasan seksual, namun peran orang tualah yang paling terpenting. Tentu anda sebagai orang tua pastilah tidak mau anaknya menjadi korban kekerasan seksual, atau bagi anda yang belum mempunyai anak pasti juga sangat tidak mau mejadi korban kekerasan seksual dari pihakmanapun dan daalam bentuk apapun. Untuk itu perlu bagi kita dan anak-anak kita mengetahui apa saja yang dapat dikategorikan pelecehan seksual.

Pelecehan seksualadalah suatu bentuk tindakan seksual di mana seorang dewasa (anak yang sudah berpikiran dewasa) mencari kepuasan seksual dari seorang anak. Secara lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kamu telah mengalami pelecehan seksual jika salah satu dari daftar berikut terjadi pada anda sebagai anak atau remaja atau anak-anak anda.

seorang dewasa (anak yang sudah berpikiran dewasa) memamerkan alat kelaminya kepadamu.

seorang dewasa (anak yang sudah berpikiran dewasa) memintamu menanggalkan pakaianmu untuk melihatmu atau membelaimu (menyentuhmu secara seksual)

seorang dewasa (anak yang sudah berpikiran dewasa) berhubungan dengan alat kelaminmu menggunakan mulutnya atau menyuruhmu berhubungan dengan alat kelaminnya menggunakan mulutmu.

seorang dewasa (anak yang sudah berpikiran dewasa) memaksamu berhubungan badan denganmu

seorang dewasa (anak yang sudah berpikiran dewasa) memaksamu melakukan manstrubasi atau melihatnya melakukan manstrubasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun