Dalam hidup, tidak ada perjalanan mencapai tujuan yang selalu mulus. Akan ada rintangan, masalah, dan kegagalan yang harus dihadapi. Doa di sini berperan besar sebagai “kekuatan tak terlihat” yang mampu memberikan ketenangan, penghiburan, dan energi mental untuk bangkit kembali. Ketika seseorang berdoa, mereka merasakan kelegaan, dan ini memberi ketenangan pikiran yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang tepat, terutama dalam kondisi sulit.
Contoh nyata tentang hal ini adalah kisah atlet dan pengusaha sukses yang sering kali mengandalkan doa untuk menghadapi tekanan. Mereka merasa lebih mampu mengendalikan diri dan lebih tegar dalam menghadapi tantangan berkat kekuatan doa.
5. Doa Menumbuhkan Rasa Syukur dan Ketenangan
Sering kali, orang merasa frustrasi dan mudah putus asa ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Melalui doa, seseorang juga diajak untuk bersyukur, tidak hanya meminta. Dalam momen ini, doa berperan penting untuk membantu seseorang menerima kondisi yang ada dan merasa puas atas apa yang telah diraih. Rasa syukur ini mendatangkan ketenangan batin yang besar, sehingga individu dapat memandang segala sesuatunya dengan lebih positif dan optimis.
Referensi
- Pew Research Center. (2020). “The Psychology of Prayer: How Prayer Shapes Emotional Well-being.”
- Harvard University Study on Spiritual Practices and Mental Health. (2018).
- H. Koenig, “The Role of Religion and Spirituality in Psychological Resilience,” Journal of Behavioral Health, 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H