Per tahun 2022, jumlah orang yang menderita pilek alergi (rhinitis alergi) mencapai 53%. Data tersebut disampaikan oleh guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, dilansir dari berita Kompas.
Peningkatan terhadap jumlah orang yang menderita alergi juga terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia.Â
Misalnya untuk kasus alergi makanan, dikutip dari artikel Universitas Chicago, saat ini setidaknya 8% anak di Amerika memiliki alergi terhadap makanan.
Ditambah lagi, jenis makanan yang menjadi penyebab alergi pun kini semakin beragam, seperti alergi terhadap mangga, pepaya, dan kiwi.
Padahal selama ini hanya ada 9 jenis makanan yang umum menjadi alergen, yaitu susu, telur, kedelai, kacang-kacangan, kacang dari pohon, gandum, ikan, makanan laut bercangkang (udang, kepiting, dan kerang), dan wijen.
Sebenarnya apasih yang menyebabkan kita punya alergi?Â
Jawaban singkatnya adalah karena tubuh kita tidak mengenali zat makanan atau zat-zat yang ada di lingkungan kita dan memberikan peringatan bahaya.
Alergi pada dasarnya merupakan reaksi sistem imun tubuh melawan zat yang tidak ia kenali.Â
Gambarannya, sistem imun itu seperti polisi yang bekerja di perbatasan. Menyeleksi zat-zat yang baik dan buruk. Yang baik dipersilakan masuk dan yang buruk tentunya akan dihabisi.
Ketika manusia lahir, tubuh kita berada pada kondisi steril. Sistem imun tubuh tidak bisa membedakan mana zat yang baik dan mana yang buruk. Namun, seiring dengan pertumbuhan, tubuh kita akan membangun perpustakaan yang menyimpan memori terhadap setiap zat yang pernah kita temui semenjak kita lahir.Â
Berkat memori tersebut, tubuh kita bisa mengenali mana zat yang baik dan tidak akan menimbulkan reaksi alergi.