Begitulah ujaran kakek saya ketika melihat aksi supir truk yang ugal-ugalan di jalan tol.
Kami melihat aksi supir truk itu dalam perjalanan menuju rumah, setelah menjemput kakek yang datang dari luar kota.
Bagaimana tidak kesal?
Truk di depan mobil kami, yang semula ada di lajur sebelah kiri, tiba-tiba berpindah jalur ke kanan dan kembali ke lajur kiri lagi secara cepat tanpa menyalakan lampu sein.
Tindakan supir truk yang sepertinya ingin mendahului mobil di depannya, namun tidak jadi Ini adalah tindakan yang cukup berbahaya.
Untungnya, kami selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan yang ada di depan kami.
Spontan kakek saya berkomentar, "Ya gini ni, supir truk. Makanya ada omongan supir makan ayam, boss makan tulang."
Supir truk yang menggunakan, dia yang ugal-ugalan, tapi kalau ada apa-apa bossnya lah yang harus bertanggung jawab.
Kakek saya sendiri pernah menekuni usaha penyewaan truk.
Truk yang disewakan lebih sering kembali dalam keadaan "tidak sehat" ketimbang kondisi primanya. Meskipun usaha penyewaan truk ada usaha yang menghasilkan keuntungan yang cukup besar kala itu. Akibat biaya yang dikeluarkan untuk membawa truk-truk ke "rumah sakit", yang tadinya untung lama-lama jadi buntung.