Sumber pendapatan negara merupakan aspek penting bagi suatu negara untuk dapat menjamin kehidupan rakyatnya.Â
Karena pendapatan negara akan dikembalikan lagi kepada rakyat dalam bentuk fasilitas dan berbagai jaminan sosial, mulai dari pembangunan infrastruktur, seperti membangun jalan tol dan jembatan, fasilitas transportasi bus, kereta, dan mrt, fasilitas pelayanan publik daring, lalu ada fasilitas kesehatan dan biaya pendidikan, dan lain-lain.
Di Indonesia, pajak telah menyumbang 80% pendapatan negara dan menjadi sumber pendapatan utama negara. Pajak tersebut dikelola oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Penetapan kebijakan pajak suatu negara memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi negara. Misalnya, pajak yang tinggi bisa berakibat pada lesunya pertumbuhan bisnis. Sebaliknya, pemotongan pajak dapat mendorong pertumbuhan bisnis dan mendatangkan investasi.Â
Akan tetapi, setiap negara perlu menerapkan kebijakan pajaknya dengan hati-hati dan bijak. Pajak yang rendah mungkin membuat rakyat senang, tetapi pajak yang rendah berarti pendapatan negara yang rendah. Hal ini dapat berdampak negatif pada anggaran dan pembangunan negara.
Prestasi Pajak Indonesia
Pada Januari 2022, tercatat pertumbuhan penerimaan pajak Indonesia mencapai 59,39% atau Rp 109,1 triliun.Â
Berkaca dari pertumbuhan penerimaan pajak Indonesia di tengah pandemi COVID-19, Indonesia optimis dapat membantu rakyatnya melawan COVID-19 melalui anggaran kesehatannya. Karena Indonesia memiliki anggaran untuk itu--menyiapkan shelter untuk karantina dan isolasi, menyediakan alat pelindung diri (APD), hingga obat-obatan untuk mengobati pasien COVID-19.
Tidak hanya itu, Indonesia juga optimis bertahan dalam krisis ekonomi global yang timbul akibat pandemi COVID-19, diikuti dengan perang Rusia-Ukraina.Â
Buktinya, Indonesia tidak termasuk ke dalam 60 negara yang akan mengalami krisis ekonomi menurut IMF. Bahkan, Indonesia justru memiliki kabar baik, yaitu menyusutnya utang luar negeri Indonesia sebesar 13%.Â
Pembayaran pajak oleh masyarakat ini telah menyelamatkan Indonesia dari situasi finansial yang rentan dan berkelanjutan.