Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Hidup Sederhana Aparatur Sipil Negara

23 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 23 Mei 2023   10:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita mengetahui bahwa menjadi Aparatur Sipil Negara merupakan pekerjaan yang sangat disukai oleh para orangtua zaman sekarang. Mengapa demikian? Sudah banyak orangtua mengharapkan anaknya untuk menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) agar hidupnya dapat terjamin. Masa tua akan dapat terjamin apabila title ASN dapat dimanfaatkan secara baik. Maka dari itu menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu menerapkan gaya hidup sederhana dalam menyongsong kehidupan nya sehari-hari. Penerapan pola hidup sederhana tidak hanya untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) nya saja akan tetapi termasuk keluarga nya atau bagian dari si ASN tersebut. Manfaat dari gaya hidup sederhana yaitu membuat kehidupan menjadi lebih tenang tanpa memikirkan beban dari hal-hal yang kurang bermanfaat. Hidup sederhana juga membantu menghilangkan stres dalam menghadapi rencana jangka panjang. 

Menerapkan gaya hidup sederhana merupakan salah satu upaya dalam mendukung terwujudnya pemerintah yang bersih, tata kelola pemerintah yang baik (Good Governance), terbebas dari korupsi serta berwibawa dalam menjalankan tugas. Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan pekerjaan untuk menjadi orang kaya, melainkan pekerjaan pengabdian kepada bangsa dan negara serta memastikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengingatkan para aparatur sipil negara agar menerapkan pola hidup sederhana. "Yang namanya pegawai negeri itu hidupnya sederhana. Kalau tidak mau hidup sederhana, ya harus memilih pekerjaan yang lain. Itu selalu saya sampaikan kepada pegawai, terutama kepada ASN-ASN yang baru diangkat menjadi CPNS," kata Suhajar, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis. Menurut dia, gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan masyarakat di sekitar. Utamanya, PNS harus mampu meningkatkan kesadaran hidup sederhana dalam lingkup keluarganya. 

Konsep hidup sederhana adalah perilaku yang disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya. Perilaku atau gaya hidup minimalis ini lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan utama seperti makanan yang bergizi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Contoh gaya hidup sederhana yang dapat dilakukan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu membiasakan diri untuk hidup seadanya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak boros dalam menghamburkan uang dan lebih memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan diatas keinginan sekejap mata. Para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menerapkan gaya hidup sederhana dapat meningkatkan kualitas pelayanan untuk publik dalam bentuk jasa serta meniadakan pungutan liar untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini perlunya arahan dari pemerintah ke kepala daerah setempat untuk memberikan dukungan dalam memaksimalkan pola hidup sederhana bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berupaya terus mendorong hidup sederhana bagi seluruh penyelenggara negara. Salah satunya dengan mengeluarkan Surat Edaran nomor 13 tahun 2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana. Isi dari SE nomor 13 tahun 2014 tersebut memuat beberapa point penting, diantaranya, mulai 1 Januari 2015, aparatur sipil negara diimbau untuk membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara. Seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara sejenis lainnya dengan maksimal 400 undangan, serta membatasi jumlah peserta yang hadir tidak boleh lebih dari 1.000 orang. Selain itu, ASN juga diharapkan untuk tidak memperlihatkan kemewahan dan/atau sikap hidup yang berlebihan. Serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat.

Terdapat kasus yang sempat marak di Indonesia yaitu kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy seorang anak dirjen pajak. Ia melakukan penganiayaan terhadap seseorang hingga masuk kedalam rumah sakit. Tak hanya kasus penganiayaannya, Mario Dandy ini kerap menunjukkan kehidupannya yang mewah kedalam media sosial yang menyebabkan ayahnya seorang dirjen pajak terkena kasus dari harta yang ia miliki tersebut. Dari kasus ini pun, banyak pemeriksaan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu terdapat kasus di daerah Provinsi Riau, dimana Sekda Riau SF Hariyanto disorot karena istrinya pamer kemewahan. Dalam kasus ini, istri dari Sekda Riau menunjukkan kemewahan hidupnya dalam sebuah platform media sosial. Ia menampilkan hidupnya yang mewah yang membuat curiga masyarakat. Pada akhirnya sekda riau beserta istrinya dipanggil serta diperiksa olek KPK. Itulah beberapa contoh kasus dari buruknya dampak ASN menunjukkan kemewahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun