Mohon tunggu...
melia Swarni
melia Swarni Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan swasta

mels

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Manajemen Risiko Pemasaran Dicapai

19 Oktober 2024   08:14 Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manajemen risiko pemasaran berfungsi untuk menetralisir potensi risiko pemasaran dengan mengidentifikasi, menilai, dan mengatasi risiko pemasaran sebelum terjadi. Departemen pemasaran sering kali memfokuskan energinya pada tahap perencanaan dan pelaksanaan aktivitas pemasaran, namun mereka lalai untuk berhenti di situ. Departemen pemasaran yang sukses perlu melangkah lebih jauh dan terlibat dalam manajemen risiko pemasaran untuk memastikan bahwa aktivitas pemasaran tidak terpengaruh oleh peristiwa atau keadaan yang telah direncanakan sebelumnya.   Manajemen risiko pemasaran melibatkan beberapa langkah yang dapat membantu tim menghindari beberapa risiko ini sejak awal atau siap merespons ketika risiko tersebut muncul.

1. Penilaian: Sepanjang proses perencanaan, pemasar harus melakukan penilaian risiko pemasaran untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat berdampak pada aktivitas dan kampanye. Hal ini bisa dilakukan secara sederhana seperti mengidentifikasi tren cuaca buruk yang mungkin berdampak pada produksi, mulai dari musim badai di wilayah pesisir atau badai salju di lokasi cuaca dingin. Tim Anda mungkin juga melakukan brainstorming masalah yang mungkin timbul dengan harga pesaing berdasarkan data masa lalu.
2. Analisis: Analisis adalah langkah selanjutnya dan melibatkan pertimbangan seberapa besar kemungkinan peristiwa ini terjadi, seberapa sering peristiwa tersebut terjadi di masa lalu, dan data apa pun yang Anda miliki yang akan membantu Anda menentukan risiko mana yang paling mungkin terjadi.

3. Perencanaan: Selanjutnya, tim pemasaran akan menyesuaikan rencana pemasaran berdasarkan risiko yang teridentifikasi dan analisis risiko pemasaran yang menentukan kemungkinannya. Rencana alternatif harus disertakan jika memungkinkan, sehingga tim pemasaran tahu bagaimana menyesuaikan aktivitas mereka jika salah satu risiko menjadi kenyataan. Misalnya, rencana pemasaran dapat mencakup rencana alternatif jika sistem produksi atau distribusi menghadapi cuaca buruk.

4. Pemantauan: Terakhir, tim pemasaran perlu terus memantau aktivitas pemasaran untuk mengetahui risiko di seluruh fase perencanaan dan pelaksanaan. Penilaian risiko pemasaran yang berkelanjutan dapat membantu tim pemasaran mengatasi potensi masalah dan menerapkan rencana alternatif bila diperlukan.

Meskipun setiap orang dalam tim harus mewaspadai potensi risiko, merupakan strategi yang cerdas untuk menunjuk satu anggota tim untuk menilai risiko secara teratur selama proses perencanaan. Memiliki rencana alternatif sebelumnya dapat meningkatkan kinerja pemasaran secara signifikan dengan memungkinkan tim untuk beralih ke alternatif yang telah direncanakan sebelumnya tanpa ragu-ragu. Hal ini akan membantu mengurangi kerugian yang mungkin dialami perusahaan.

Referensi:

Artikel: Christine Royston: Wrike’s Chief Marketing Officer 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun