Mentari pagi menyelinap masuk melalui jendela kamarnya. Gadis cantik itu segera membuka matanya kala cahaya matahari yang masuk lewat jendela tepat mengenai wajahnya. Biasanya dia bangun sebelum matahari menampakkan dirinya dan mempersiapkan diri untuk bergegas pergi ke sekolah. Namun berita buruk menghujam seluruh dunia. Virus corona membombardir seluruh dunia tak terkecuali Indonesia.
Hari ini adalah bulan ketujuh dimana pengumuman daring disampaikan. Tidak ada tanda-tanda kasus positif akan turun, apalagi kembali sekolah seperti biasa. Para orang dewasa bahkan banyak yang bekerja dari rumah.
Gadis itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi lalu bersiap diri untuk mengikuti kelas online. Dia sedang menganyam pendidikan tahun terakhir di salah satu SMA ternama. Setelah dirasa rapih, dirinya melangkahkan kaki menuju meja makan. Sarapan pagi sangat penting kata Bunda, dia hanya menurut saja. Terlihat tiga orang sudah duduk di sana, menunggu dirinya untuk sarapan bersama.
"Ayu ayo cepetan makan dulu, Ayah sama abangmu udah nungguin loh daritadi." Ucap Bunda.
"Kamu lama dek, abang udah laper." Celoteh Dendra sambil melirik Ayu.
Ayu menarik kursi dan menatap sang kakak sinis. "Makan duluanlah kalo laper, ribet amat."
Ayah dan Bundanya hanya geleng-geleng kepala melihat kakak beradik ini yang selalu adu mulut. Mereka berempat langsung menyantap hidangan yang disajikan sang Bunda, rasanya melebihi restoran bintang lima. Ayah dan Dendra sesekali melontarkan candaan hingga membuat mereka tertawa dan membuat rumah terasa lebih hidup.
Setelah selesai sarapan, mereka memulai aktivitasnya masing-masing. Ayah yang sibuk mengajar karena dia seorang dosen. Bunda yang sibuk menyiapkan bahan untuk usaha toko kuenya, membantu Ayah menopang pendapatan keluarga. Sudah 2 tahun sang Bunda merintis toko kue, namun sejak pandemi pendapatannya mulai menurun. Dendra yang sibuk dengan game karena mata kuliahnya siang hari. Serta Ayu yang sudah berhadapan dengan laptop untuk memulai kelas paginya.
Ayu membuka aplikasi berwarna biru, memasukkan kode untuk bergabung dalam kelas. Lalu layar itu memantulkan wajah para siswa dan guru yang akan mengajar. Â Link untuk absen pun sudah terpampang di layar sana. Ayu segera mengisi absen dan kembali memperhatikan sang guru yang sedang menjelaskan materi.
"Hari ini kita akan belajar turunan fungsi trigonometri, tapi Ibu akan mengulang kembali pelajaran kelas sebelas tentang turunan fungsi. Jadi turunan fungsi 3x*2 + 2x adalah 6x + 2." Jelas sang guru di balik layar.
Ayu hanya mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti. Sang guru pun terus menjelaskan di balik layar laptop yang terkadang tidak jelas bahkan terputus karena masalah jaringan.