Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fantastik! Tarif Naik, Devisa Ikut Naikkah?

7 Juni 2022   15:08 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @perupadata

Saat ini perekonomian rakyat belum pulih dan selama 2 tahun ini rakyat Indonesia tidak dianjurkan untuk berwisata. Mereka berharap berwisata ke suatu daerah atau tempat yang alami akan memberikan penyegaran bagi pikiran dan tubuh. Borobudur merupakan salah satu tempat tujuan wisatawan domestik dan luar negeri yang cukup diperhitungan untuk menjadi sumber pemasukan bagi negara.

Sayangnya, rakyat yang hanya ingin menyegarkan pikiran itu merasa terusik dengan sejumlah uang yang akan dikeluarkan saat akan berwisata ke Borobudur. Borobudur yang merupakan tempat bersejarah dan menjadi simbol keagamaan seharusnya tidak dikomersilkan.

Berwisata ke Borobudur kayaknya jadi destinasi wisata yang 'wah' untuk saat ini. Pasalnya, Bapak Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investigasi RI mengumumkan tiket masuk ke sana sebesar 750 ribu. Waduh, untung saja saya sudah dua kali ke sana.

Penetapan tarif Borobudur itu menuai banyak kritikan dari masyarakat, terutama saya. Loh, ternyata begini penuturan dari Bapak Dony Oskaria, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Dikutip dari money.kompas.com, 6 Juni 2022.

"Sekali lagi jangan keliru dengan tiket masuk Borobudur, ya. Tiket masuk tetap, tetapi tiket naik ke candi yang diubah dalam rangka membatasi," kata Dony Oskaria. Tiket masuk Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan, yaitu Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak.

Jadi, yang naik itu tarif tiket untuk naik ke candi. Harga tiket masuk tidak naik. Kita tidak akan dikenakan 750 ribu hanya untuk masuk. Lima puluh ribu itu bisa masuk dan menikmati pemandangan Borobudur dengan berselfi dari bawah (pelataran saja).

Buat yang penasaran dan belum pernah melihat langsung stupa di atas, kamu harus siap-siap uang karena selain harganya lumayan besar (kisaran tarifnya masih dikaji ulang), jumlah pengunjungnya pun dibatasi loh.

Jika alasan konservasi dan menjaga kelestarian Borobudur, saya setuju saja tarifnya dinaikkan. Namun, apakah tidak dipikirkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tahu stupa-stupa di sana. Apakah tarif itu juga berlaku untuk para pelaku budaya yang ingin mengadakan penelitian seperti mahasiswa?

Ayolah, Borubudur dengan keindahan alam di sekitar bukan disajikan untuk para konglomerat atau orang bertahta saja. Rakyat kecil pun  sesekali ingin melancong ke sana dan menyaksikan sendiri stupa yang terkenal sebagai bagian dari keajaiban dunia. Namun, sepertinya itu hanya menjadi keinginan mereka saja.

Jika dibatasi kuota pelancong yang akan naik ke candi, mungkin saja itu sangat perlu karena ketika terakhir saya ke sana, proses pemugaran candi mulai dilakukan. Namun, apakah dengan menaikan harga tiket masuk ke Borobudur akan menambah penghasilan masyarakat atau negara? Saya pikir jauh panggang dari api.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun