Entah mengapa tren obatan herbal, makanan dan minuman herbal begitu marak di beberapa tahun ini. Banyaknya produsen yang menjual obat, makanan, dan minuman herbal membuka mata saya bahwa sesungguhnya orang sudah mulai mengenal manfaat herbal bagi kesehatan.
Tentunya kita sudah tahu bahwa yang kata herbal sangat dekat dengan kehidupan kita. Cara memperoleh bahan-bahan herbal pun terbilang gampang karena banyak tersedia di alam dan  berfungsinya sebagai pengobatan. Pada usia Enam tahun Ketapels menggandeng Saripati Laer untuk memperkenalkan herbal yang berguna bagi tubuh.
jahe merah, dan kunyit ini akan membantu kita untuk hidup sehat.Bercerita tentang herbal, saya memiliki sebuah kenangan. Ketika masih SD, Emak saya suka sekali menyetop penjual jamu gendong untuk membeli segelas jamu kunyir asem atau beras kecur untuk kami. Pilihan  kami adalah beras kencur. Rasanya segar apalagi diberi air jahe dan gula merah. Cerita jamu, kok, tiba-tiba saya ingin minum jamu gendong, ya.
Dengan keberadaan produsen minuman herbal seperti Saripati Laer, yang menjual minuman herbal temulawak,
Beberapa tahun terakhir, Dr. Zaidul Akbar memperkenalkan kepada saya lewat tulisannya di media sosial tentang minuman herbal. Minuman yang kini sering saya buat itu disebut sebagai infused water. Infused water adalah air mineral yang dicampurkan dengan irisan buah-buahan segar, sayuran, herbal, hingga rempah-rempah.
Minuman ini berasal dari bahan yang sangat dekat dengan kaum ibu-ibu seperti saya, yaitu bumbu dapur. Berbekal informasi itu, saya membuat minuman herbal, yang terdiri dari kunyit, jahe, serai, gula merah/madu, dan diberi sedikit perasan jeruk nipis. Setelah didiamkan beberapa jam, infused water yang dikatakan sebagai minuman untuk menjaga stamina bisa  dinikmati. Rasanya, ehm ... segar. Coba deh!
Begitu mudah membuat infused water, ternyata tidak selamanya berhasil dilakukan. Ini bagian yang menyebalkan. Seringkali saya tidak sempat membuatnya karena kesibukan di pagi hari. Apalagi bila ingin minum air infused water pagi.
Di keluarga kecil saya, minuman favorit di pagi hari adalah minum air bening biasa. Kopi dan teh bisa dihitung, per tahun hanya 2x. Meskipun kami sering diberi kopi bubuk oleh tetangga, kami jarang mengkonsumsinya. Akibatnya, kopi bubuk itu akan diberikan kepada orang lain yang menyukainya.
Malah minuman seperti jahe merah sering paling kami konsumsi. Sepengetahuan saya, untuk membuat minuman jahe merah atau infused water tidak boleh lebih dari 24 jam. Oleh karena itu, membuat minuman ini jangan dalam porsi banyak. Jadi, dibuat hanya untuk habis sekali minum.
Diawal pembuatan minuman herbal, saya sering lupa meminumnya sehingga sayang sekali minuman itu dibuang saja. Menyebalkan sekali, bukan? Untuk mengatasi masalah tersebut, saya kadang membeli minuman jahe merah dalam kemasan instans.
Jahe merah yang diminum pagi hari dan akan bertambah nikmat jika ditambahkan susu kambing etawa. Anak kedua saya ikut suka meminumnya. Tentunya dengan kadar jahe merah yang sedikit sekali. Kalau kebanyakan, katanya pedas.