"Jangan anggap dia tidak ada. Dia hanya berhibernasi sejenak dalam kesunyian. Kelak kau akan temukan kecantikan sejati yang dimilikinya."
Sore itu, aku merasa sangat surprise melihat satu pot bunga yang aku anggap sama dengan yang lain. Takjub, itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku saat itu. Betapa tidak, anggrek yang kuyakini sama dengan yang lain, ternyata sangat jauh berbeda dari perkiraanku.
Perhatikanlah perbedaan ketiga tanaman anggrek tanah ini. Dilihat dari daunnya, hampir mirip ya. Namun, dari bentuk bunga, mereka berbeda sekaliÂ
Dulu, aku membiarkan dia di rerimbunan tanaman lain dan  kutenggok sesekali saja. Sampai akhirnya, aku dikejutkan dengan kenyataan kecantikan bunganya yang menyembul di antara hijaunya dedaunan. Uniknya, bagian lidahnya yang berwarna kuning bisa bergerak loh jika kita menggoyangkan sedikit bagian bunganya.
Uniknya lagi, ada perpaduan warna pada kelopak bunganya, yaitu berwarna merah hati dengan tambahan warna putih. Menakjubkan! Ternyata selama ini si anggrek berhibernasi selama beberapa bulan, menjaga tubuhnya agar bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Kadang, kukira dia akan mati.
Dugaanku selama ini salah, si anggrek bisa tampil memukau dan memperlihatkan kecantikannya kepadaku dan teman-teman semua.
Nah, teman-teman, dari anggrek yang aku pun belum tahu id-nya, aku belajar bahwa pertama, jangan pernah menganggap remeh pada sesuatu yang di depan mata kita. Bisa jadi yang kita temukan di pinggir jalan itu bak permata esok hari nanti.
Kedua, teliti dengan seksama sesuatu itu meskipun sedikit. Jangan abaikan keberadaannya. Mungkin dengan perhatian dan kasih sayangmu itu, dia akan mengucapkan terima kasih kepadamu.
Di dalam berinteraksi dengan sesama pun seringkali kita mengalami hal yang serupa. Kita sering menganggap teman atau orang lain sebelah mata di suatu masa. Namun, ketika masa itu sudah berganti, betapa terkejutnya kita melihat perubahan pada teman kita itu.
Aku berharap kita bisa melihat perubahan itu ke arah yang lebih baik. Jika memang dia memilih berubah menjadi tidak baik, tugas kita adalah mengingatkannya. Semua itu kita niatkan karena Allah dan kita menyayanginya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!