Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cara ini Bisa Membantumu agar Disayang Pasanganmu

16 November 2021   19:43 Diperbarui: 16 November 2021   19:49 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari pexels.com

Menikah menjadi idaman para wanita dan pria yang belum berumah tangga. Menikah menjadi impian tersendiri di antara mereka. Namun, kebanyakan di antara merekan belum tahu tujuan berumah tangga itu? Apakah sekadar mengubah label dari jomlo menjadi duo, trio, atau kuartet?

Tentu saja tujuan menikah lebih dari label saja. Menikah itu untuk mendapatkan ketenangan, baik ketenangan ibadah atau ketenangan hidup lainnya. Namun, tidak semua pasangan yang menikah bisa mencapai tujuan itu. Bahkan ada yang merasa setelah menikah hidupnya terasa nelangsa. Bagamaina hal ini bisa terjadi?

Dilihat dari kejadian kebanyakan pasangan, keadaan itu dipicu oleh beberapa faktor. Dokter Ryan Thamrin menyebut bahwa ada empat hal yang menyebabkan ketidakharmonisan hubungan suami istri. Pertama, rasa jenuh dengan pasangan. Kedua, suasana monoton yang muncul akibat kebersamaan yang cukup lama. Ketiga adalah fisik. Terakhir, komunikasi dengan pasangan.

Senada dengan apa yang disampaikan dokter Ryan tersebut, faktor psikologis kerap kali menjadi pemicu pertengkaran. Tidak adanya komunikasi yang baik antarpasangan menjadi suasana rumah menjadi tidak nyaman. Kadang masalah sepele pun membuat pertengkaran.

Hal yang sepele itu berawal dari tidak adanya pengertian setiap pasangan pada kebiasaan, keinginan dari pasangan. Ada anggapan bahwa yang dilakukannya adalah benar. Padahal anggapan itu tidak sesuai menurut pasangannya sendiri. Dia menutup mata akan kekurangannya.

Rasa tidak peduli dengan keadaan fisik dan psikis yang dialami pasangan memicu debat yang tidak akan habisnya. Lalu, berakhir dalam diam. Jika sudah begini, berarti perperangan mudah tersulut. Tentu saja hal seperti itu tidak kita inginkan.

Untuk mengatasi hal sepele dan memicu pertengkaran dengan pasangan, kamu bisa melakukan beberapa tindakan seperti berikut ini. Pertama, kenali pasanganmu. Masa' sudah bertahun-tahun menikah kamu tidak tahu keinginan, kesukaan atau ketidaksukaannya. Jika kamu tidak tahu kesukaaan pasanganmu, maka kamu bisa menanyakannya langsung.

Kedua, jangan malas mengintrospeksi diri setelah pertengkaran terjadi. Mungkin saja kamu yang salah dan saat itu tidak menyadarinya. Ketiga, meminta maaf meskipun kamu merasa tidak berbuat salah. Meminta maaf ini penting dan sebagai bukti bahwa kamu bukanlah orang yang egois atau sok benar.

Keempat, belajarlah peka pada pasanganmu karena dia telah berjasa di dalam hidupmu. Contohlah keteladan rosulullah saw. terhadap istrinya. Beliau tidak segan-segan membantu istrinya untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Aisyah umul mukminin mengisahkan, "Rasulullah SAW pernah mencuci pakaian bekas kami, lalu keluar untuk menunaikan shalat dengan pakaian tersebut, dan saya masih melihat bekas cucian itu." (HR Bukhari Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun