"Iyan, bangun dong! Ini sudah pagi! Nanti Subuhnya kesiangan loh," bisik Ibu di dekat telinga Iyan.
Iyan memang sering bangun lebih siang dibandingkan Kak Nani. Ini karena dia suka tidur larut malam. Ada film kesayangannya yang tayang di malam hari. Ibu sering kesulitan karena kelakuan Iyan ini.
"Ayolah, Sayang! Kamu hari ini kan mau ke sekolah," bisik Ibu kembali.
Iyan mulai menggeliat, tetapi matanya belum terbuka. Sulit sekali membangunkan Iyan padahal hari sudah menunjukkan pukul 05.30. Berbeda dengan Kak Nani yang sudah bangun dari tadi dan membantu ibu di dapur.
Ibu menggoyang-goyangkan tubuh Iyan. Geliat tubuh tadi berhenti kembali. Iyan tertidur lagi. Melihat Iyan belum bangun, Ibu mengambil air dan mengusapkan ke wajah Iyan.
"Ih, apa ini!" ucap Iyan kaget.
"Iyan sih enggak bangun-bangun. Padahal dari tadi Ibu bangunkan. Sudah, buruan bangun, jam 07.30 Iyan harus ke sekolah. Ada pembagian vitamin A," ucap Ibu.
Iyan mendelik mendengar kata vitamin A. Dia menyukai vitamin itu. Tahun kemarin di TK, Iyan diberi tetesan vitamin A oleh Bu Aisyah. Ah, tahun ini dia akan mendapatkannya lagi. Iyan segera bangkit dari tempat tidurnya.
"Ayo, cuci muka dan wudu ya!" perintah Ibu.
Iyan langsung ke kamar mandi dan berwudu. Setelahnya, dia salat Subuh. Untuk urusan wudu dan salat, Iyan sudah terbiasa sejak usia 4 tahun. Itu karena melihat Kak Nani sering melakukannya.