tipe pemaaf yang saya tahu. Tipe ini saya buat berdasarkan pengalaman ya. Entah ada yang sudah meneliti atau belum, saya kurang tahu.Tipe pertama, tipe yang mudah marah atau kesal, tetapi mudah juga memaafkan.Â
Ada beberapaNah, tipe ini sangat mudah terpancing emosinya. Jika kamu menyentuh titik yang membuat dia marah, maka kamu akan mendapati dia akan berubah menjadi sesuatu yang menakutkan.Â
Namun, kejadian itu tidak akan berlangsung lama. Dia akan menyadari kesalahannya, lalu membenahinya. Tipe ini biasanya dikenakan pada ibu-ibu yang sangat lelah.
Tipe kedua, yaitu tipe yang susah marah, susah memaafkan. Orang bertipe ini terlihat pendiam, tetapi suatu saat dia kadang bertingkah bak 'singa'. Aduh, ngeri nggak tuh? Saya punya teman yang seperti itu, emosinya sulit sekali tersulut, tetapi jika sudah tersulut. Wuah, wajah dan perangainya berbeda sekali, menakutkan.
Tipe ketiga adalah tipe yang mudah marah dan sulit memaafkan. Nah, kalau tipe seperti ini sih banyak ya bahkan ada yang sampai tujuh turunan kesalahan orang kepadanya terus diingat. Saya menyayangka jika ada di antara kita tipe seperti ini. Hidup ini bukan untuk mengingat yang buruk atau mendendam ya. Banyak hal yang baik dan indah untuk kita ingat.
Keempat, tipe yang masa' bodo. Ah, itu urusan kamu sama Tuhanmu, aku nggak peduli kamu mau kesal sama aku, yang penting aku happy. Yang ini kayaknya apatis banget ya, tetapi ada loh tipe yang seperti ini. Coba deh lihat di sekeliling kamu ya. Pasti ada tipe yang seperti ini.
Kelima, tipe yang sadar dirinya kesal pada seseorang, tetapi langsung lupa pada kekesalannya. Menurut kamu tipe seperti ini termasuk anugrah atau musibah sih? Dia tidak ingin pikirannya terkotori dengan kekesalan sehingga secara alami dia langsung melupakan hal itu.
Dari kelima tipe di atas, silakan dipilih kamu termasuk ke dalam tipe apa ya. Tanyakan ke dalam hati kamu dan tentukan caramu untuk mengatasinya.
Jika saya harus memilih, maka saya akan memilih yang kelima. Ya, iyalah. Bagi orang yang ada pada tipe kelima, hidup bagaikan tanpa beban. Nah, asyikkan, dia menikmati sekali hidup. Kalau pun ada masalah, dia tidak ingin terlalu memikirkannya.
Perihal memaafkan dan dimaafkan ternyata sangat penting ya. Orang akan berusaha mencari maaf dari orang lain agar mendapatkan ketenangan hidup. Hidup yang tidak tenang membuat jiwa tertekan dan memunculkan penyakit-penyakit psikologis.
Jadi, kita bisa belajar untuk memaafkan orang lain. Sebagaimana kita belajar memaafkan, insya Allah kita akan dimaafkan oleh mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H