Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mulailah Menjaga Dirimu Sendiri

12 Mei 2021   21:02 Diperbarui: 12 Mei 2021   21:06 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah pribadi dgn picsart

Besok sudah lebaran ya. Apa yang kamu siapkan untuk lebaran besok? Apa menu yang sudah kamu masak lalu kue lebaran apa yang sudah mengisi stoples di mejamu?Baiklah, saya akan menceritakan suasana lebaran di rantauan, jauh dari sanak keluarga tentunya. Saya pun melakukan hal yang sama seperti yang lain, menyiapkan sesuatunya untuk lebaran. Kan nggak enak kalau ada tamu, tetapi kita tidak mempunyai jamuan. Oleh karena itulah, kemarin saya ke pasar kalangan lalu memberi kue dan kacang untuk jamuan tamu. Mungkin saja ada tamu, bisa jadi tidak ada tamu yang datang seperti tahun kemarin.

Saya pergi ke pasar pukul setengah sembilan. Wah, suasana pasar saat itu begitu padat! Menurut saya, hal itu sangat wajar karena pasar di sini hanya terjadi sepekan sekali.

Di tengah hiruk pikuk keramaian itu, suara sirine terdengar di tengah pasar. Ternyata, itu suara dari kepolisian setempat. Aparat hanya mengingatkan untuk menaati protokol kesehatan. Tentu saja hal ini menuai protes dari warga pasar. Mereka protes dengan ucapan aparat bahkan ada yang minta ditutup saja pasar.

Saya tertegun dengan ucapan beberapa penjual. Sikap ngeyel penjual itu tidak beralasan. Memang dia mau pasar ditiadakan? Toh, dia mencari makan dari sana. Apa salahnya sih untuk memakan masker? Bukannya kita sendiri yang bisa menjaga diri. Aparat hanya mengingatkan. Apakah kasus di India tidak menjadi pelajaran.

Ah, sudahlah. Saya hanya mencoba menaati peraturan jauh sebelum aparat memberitahukannya. Namun, saya pun menyesalkan pada tidak ketatnya pemberlakuan sanksi untuk para pelanggar protokol kesehatan. Seingat saya, protokol itu pernah ditaati, tetapi itu hanya berlangsung sekali saja. Setelahnya, pedagang dan pembeli masa' bodo dengan pandemi.

Malah, yang paling memprihatinkan di tengah kerumunan itu adalah banyaknya ibu-ibu yang membawa anaknya ke pasar. Ada ibu yang memakai masker, tetapi anaknya tidak. Entahlah, saya tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran mereka tentang pandemi ini.

Bagi saya tidak ada salahnya mengikuti protokol kesehatan karena virus yang tidak kasat mata itu bisa menyerang siapa saja. Upaya sok jago atau menantang warga dari situasi yang ada membuat aparat kewalahan.

 

Olah pribadi dgn picsart
Olah pribadi dgn picsart

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun