Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengganti dari Allah

7 Februari 2021   16:03 Diperbarui: 7 Februari 2021   16:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Andi melaksanakan apa yang Ibu katakan.
"Sudah, Bu. Sepertinya dia mau tidur. Dia boleh tidur dengan Andi, Bu?"

"Sementara, biarkan dia di luar. Kan dia belum mandi."

"Oh, iya ya."
Andi meletakkan si kucing di dalam kardus di teras.

Kucing kecil itu mungkin buangan dari orang di sekitar rumah Andi. Memang banyak sekali yang suka membuang kucing di depan rumahnya. Namun, baru kali ini Andi berniat untuk merawat si kucing. Mungkin muka si kucing hitam yang sangat imut dan menggemaskan.

Saat Andi tidur siang, Ibu diam-diam memandikan si kucing hitam dengan air dari bak. Si kucing mengeong kaget. Tidur Andi menjadi terganggu. Dia bangun dan mencari sumber suara kucing.
"Ibu, mengapa tidak bilang kalau hari ini mau memandikan kucing?"

"Ibu tidak tahan. Ibu takut nanti dia membawa penyakit," jawab Ibu.

"..., tapi mengapa dia mengeong dan tubuhnya gemetar, Ibu."

"Itu biasa. Sebentar lagi pasti dia akan seperti semula. Kalau dia sudah terbiasa, mandi itu tidak lagi membuatnya kedinginan," jelas Ibu. Andi diam karena dia tidak mengerti tentang kucing. Baru kali ini dia mau merawat kucing. Ibu mengambil kain yang tidak dipakai lalu membungkusnya pada tubuh si kucing.

***
"Ibu, sepertinya kucingnya sakit. Dia kok tidak mau makan. Kasihan, Bu." Andi melihat si kucing tidak menyentuh makanan yang dia sediakan. Padahal pada nasi yang disediakan itu, Andi sudah memberi banyak ikan di sana.

Ibu mendekat dan melihat si kucing.
"Apa karena dimandikan kemarin ya, Ndi?"

"Ini semua gara-gara Ibu! Kucing Andi jadi sakit," Andi marah kepada Ibu. Ibu merasa kasihan dan mengambil sedikit susu lalu memasukkannya kr dalam mulut si kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun