Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik 90s: Nasyid sebagai Semangat Baru di Indonesia

9 Januari 2021   08:52 Diperbarui: 9 Januari 2021   08:59 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik 90-an. Apa yang ada pada musik 90s? Ah, saya tidak begitu mengerti karena saya tidak begitu menyukai musik. Yang saya ingat, saat itu adalah musik nasyid. Nasyid adalah musik yang berisi syiar Islam tentang pujian kepada Allah, rosul, atau tentang kehidupan.

Nasyid yang saya kenal pertama kali saat itu adalah nasyid dari tim nasyid Raihan. Tim nasyid yang berasal dari Malaysia ini mampu memukau penikmat musik di tanah air. Lagu Assalamu'alaikum menjadi idola saat itu.

Sejak kemunculan Raihan, bermuncullah tim nasyid di tanah air, seperti Saujana, Hijjaz, Izzatul Islam, dan banyak lainnya. Di daerah kecil pun nasyid mulai masuk pada acara pernikahan atau acara sakral lainnya.

Sebagai musik alternatif, nasyid menjadi hiburan bagi penikmatnya. Isinya syarat dengan makna dan memberi semangat baru. Apalagi tim nasyid Izzatul Islam (Izziz) yang setiap liriknya memberi kekuatan tersendiri bagi pendengar. Kadang kala, nasyid dari tim ini dijadikan yel-yel dalam aksi kemanusiaan.

Bagaimana nasyid saat ini? Sebagai musik hiburan, keberadaan nasyid saat ini terbatas pada kalangan tertentu saja. Masih banyak penikmat nasyid yang memutar  nasyid kesukaannya pada waktu tertentu. Karena sebagai hiburan dan pengingat diri, cukuplah nasyid diketahui oleh segelintir orang saja.

Setelah nasyid booming pada masanya, sholawat Sabiyan Gambus menjadi penggantinya. Musiknya sering terdengar dalam pengajian atau acara khusus. Namun, saya lihat perjalanan hidupnya lebih pendek dari nasyid.

Entah apa yang membuat keberadaan nasyid hilang dari jalur kehidupan? Apakah karena musiknya kurang mendayu? Kalau seperti itu, saya pikir nasyid tidak dibuat untuk melenakan karena nasyid ada untuk mengingatkan kita pada hakikat hidup. Ada banyak pembelajaran yang didapat dalam setiap lirik nasyid.

Beberapa nasyid mengajarkan adab dalam bertema, dalam berhubungan dengan sesama manusia, dalam pernikahan, dalam bersyukur kepada Pencipta. Yang jelas, lirik nasyik lebih beragam, tidak berisi percintaan melulu. Ini melalui kacamata saya tentunya.

Apakah nasyid akan booming kembali seperti dulu? Menurut saya saat ini belum karena musik di tanah air masih ramai dengan pengaruh musik luar. Era pasar bebas pun membebaskan musik dari luar masuk ke tanah air sebebas-bebasnya.

Adakah pengaruhnya musik dengan kehidupan? Jawabannya, tentu pasti ada ya. Dilihat dari beberapa konser musik luar atau dalam negeri, ada pengaruh musik pada pendengarnya. Apalagi pada pendengar yang fanatik pada aliran musik tertentu.

Setelah saya browsing, Azeus Aflah (dalam kompasiana.com., diakses tanggal 9 Januari 2021) sudah memaparkan pendapatnya tentang beberapa musik atau lagu-lagu yang mempengaruhi otak dan kepribadiannya pada hal-hal negatif. Beberapa lagu-lagu itu sering diselipkan hal-hal yang berbau kekerasan, penistaan agama, atau bahkan mantra-mantra pemujaan setan.
Salah satunya lagu dari Ozzy Osbourne, "Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun