Ilmu merupakan salah satu hal yang berharga dalam hidup manusia. Dengan ilmu manusia bisa menjalani kehidupan mereka secara tertata. Dengan ilmu manusia bisa mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern ini. Dengan ilmu manusia bisa menjalankan ibadah kepada Allah SWT dengan baik dan benar. Pastinya dengan ilmu juga manusia bisa terbebas dari kebodohan. Begitu pentingnya ilmu itu untuk manusia sampai ada hadist yang mengatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib.
“Thalabul 'ilmi faridhatun 'ala kulli muslim”, yang artinya “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (H.R. Ibnu Majah)
Selain itu, Allah SWT juga menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.” (QS. Al Mujadalah 58:11)
Meski kita semua tahu bahwa ilmu itu penting, namun ada satu hal lagi yang harus kita dalami terlebih dahulu sebelum kita mempelajari suatu ilmu. Hal tersebut bukan lain ialah adab. Akan tetapi pada zaman sekarang banyak sekali orang yang mempunyai banyak ilmu namun melupakan adab mereka. Implementasinya seperti banyak orang yang pintar tetapi menyepelekan orang lain, banyak orang yang berilmu tapi malah menggunakan ilmunya untuk membodohi orang lain, banyak orang yang telah berpendidikan tinggi namun lupa akan asalnya,banyak orang yang telah menyelesaikan Pendidikan tinggi mereka tapi malah menggunakan pencapaian tersebut untuk menyombongkan diri mereka, dan lain sebagainya.
Dalam kasus ini sungguh tidak mencerminkan perangai seorang yang berilmu. mereka mungkin sudah kaya akan ilmu yang selama ini mereka cari, namun mereka lupa untuk menerapkan adab dalam kehidupan mereka. adab saling menghargai, menghormati, dan memeperlakukan orang lain sebagaimana mestinya, seperti yang telah tertera dalam nilai-nilai Pancasila sila ke-2, yang berbunyi: “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Keterkaitan antara adab dan ilmu ini sebagaimana telah diutarakan oleh Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah kepada seorang pemuda Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Alasan dari pernyataan tersebut juga turut dijelaskan oleh Yusuf al Husain, yaitu “Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Oleh karena itu lah mengapa para ulama mengajari murid-muridnya untuk selalu memperhatikan adab mereka.
sampai disini kita tahu bahwa ilmu itu penting, namun adab lebih utama. Sedikit ilmu namun paham akan adab lebih mulia dari pada kaya ilmu namun miskin adab. seseorang yang menguasai banyak cabang ilmu jika tidak diimbangi dengan adab yang baik justru hanya akan membahayakan dirinya sendiri. Namun sebaliknya, seseorang yang menghiasi karakternya dengan adab dan akhlak yang baik akan menandakan dia lah perangai orang yang berilmu tinggi. Sama seperti ilmu padi, “semakin berisi semakin merunduk”.
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”).
Jangan sampai kita hanya terobsesi untuk mengejar ilmu yang banyak, namun tidak paham bagaimana cara mengalokasikan ilmu tersebut, tidak paham bagaimana cara menempatkan diri dan memperlakukan orang lain dengan baik. Sungguh akan sia-sia ilmu yang kita dapatkan.