Mohon tunggu...
Melia Famiola
Melia Famiola Mohon Tunggu... -

Belajar Menulis, Melajar Berpendapat dan Belajar menerima kritikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika PANSUS kemasuk angin

28 Februari 2010   19:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A ha…saya jadi  ingin menulis  lagi ketika membaca artikel: Denny: Ada Partai Nego Tukar Kasus Century ke SBY dan kemudian GOLKAR tantang Denny sebut partai pelobi SBY soal Kasus Hukum , ketika pagi2 membuka e-mail Yahoo saya…dan menampilkan ini sebagai headline utamanya.  Tahu kenapa?  bagi saya ini adalah pembuktian dari hipotesa saya sebelumnya jalannya PANSUS century dan penundaan kesimpulan akhir.  Bagi saya semakin jelas kini PANSUS sudah “kemasukan angin topan”, kenapa ko angin sampai angin topan segala?

Ok …dari analisis anda masing2 siapa kah yang sedang berada di”ring” saat ini? Partai koalis Demokrat Vs Non koalisi Demokrat (PDIP, GERINDRA, HANURA) dan pembelot koalisi GOLKAR dan PKS kah? Jawaban saya tidak lagi.  Ini adalah pertarungan antara SBY dan Ichal.

Pada awalnya memang kentara sekali ini pertarungan antar partai koalisi demokrat dan non koalisi…dan itu sudah jelas kasus ini menjadi  sudah mulai “masuk angin”.  PDIP, Hanura dan GERINDRA terlalu mengebu-gebu untuk membuktikan keputusan penyelematkan CENTURY adalah salah dan pemerintah harus bertanggung jawab untuk itu…khususnya tujuan utamanya memang kayaknya ke SBY, cuman kelamaaan adanya SBY mendapat keuntungan dana tersebut sepertinya agak sulit dibuktikan…maka sasarannya pun beralih pada Budiono n Sri Mulyani…pokoknya intinya pemerintah salah..dan kalau salah yang paling bertanggung jawab adalah presidennya (silahkan tidak setuju dengan ini..).

Misi mereka (PDIP CS) ternyata angin sorga bagi ichal sebagai kesempatan untuk menjatuhkan atau paling tidak memberikan pelajaran bagi Boediono dan Sri Mulyani khususnya yang selalu menjadi penghalang segala bisnisnya…mulai dari kasus lapindo dan kasus2 mulai berjatuhannya perusahan Bakrie satu persatu.  Melalui penguasaan media…Bos Ichal seperti mau memperlihatkan taringnya. Ichal sudah membaca PDIP, Hanura, Gerindra akan sulit untuk dekat dengan Demokrat…karena ketiga partai itu sepertinya memang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai “musuh” Demokrat/SBY.  Namun  Rupanya SBY melalui SMI masih punya senjata rahasianya…dia langsung mengeluarkan list orang pengemplang pajak, dan kayaknya si Ichal…cukup kelabakan juga.

Menjelang pembacaan Pansus minggu lalu..saya duga itu adalah mainan bos Bakrie lagi, mewanti-wanti sama anak buahnya Mr Idrus..tolong pembacaan kesimpulan ditunda dulu…karena kesempatan itu   sepertinya akan digunakan untuk melobi sang Presiden.   Mmmm….bagi saya apa yang diutarakan oleh Deni diatas sepertinya membuktikan dugaan saya benar.   Sama seperti yang ditulis Laler Istana sebelumnya soal “ Lagi, kemplang pajak Bakrie marahi Deny.  Dan lagi2 kasusnya persis sama dengan mencari orang kentut di dalam bis…seperti yang ditulis Laler Istana di artikel tersebut.  Bahwa GOLKAR megiyakan kalau Ketumnyalah yang melobi SBY.

PANSUS Century sepertinya sudah “kemasukan angin topan sekarang” …PDIP, HANURA, GERINDRA atau pun PKS yang merasa jadi Pahlawan PANSUS sudah terlalu kesiangan dan harus siap2 gigit jari…karena mereka hanya jadi “alat” tanpa disadari untuk meloloskan misinya si bung ichal.  Sekarang bola hanya berada di dua kekuatan tersebut SBY atau Ichal...dan yang lain siap2 deh..."dapat bau anginnya saja".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun