Mohon tunggu...
Melia Eka Yunanda
Melia Eka Yunanda Mohon Tunggu... Guru - Guru

"Anak tidak pernah baik dalam mendengarkan orang yang lebih tua namun tidak pernah gagal meniru orang yang lebih tua" - James Baldwin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permainan Fisik Motorik yang Menyenangkan dan Bermakna Bagi Anak

14 November 2022   19:29 Diperbarui: 14 November 2022   19:45 1919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak usia dini terutama usia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan usia efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Upaya mengembangkan berbagai potensi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk melalui bermain. Bermain merupakan salah satu kegiatan yang melekat pada dunia anak. Menurut Suratno (2005:80), fungsi bermain adalah bermain untuk perkembangan fisik, perkembangan aspek motorik halus dan kasar, manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial, manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian, manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi, dan manfaat bermain untuk mengasah ketajaman penginderaan.

Bermain adalah wujud dari perkembangan motorik kasar pada anak usia dini. Dapat dipandang sebagai sebuah aktivitas atau kegiatan yang, spontan, terfokus ada proses, memberi ganjaran, serta fleksibel terhadap pergerakan tubuh anak. Motorik kasar merupakan kemampuan gerak tubuh dalam menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar seseorang dapat duduk, memegang, berlari, menendang, memanjat pohon, menaiki tangga, dan sebagainya. Suyadi menegaskan anak yang cerdas-tumbuh akan mempunyai kelenturan badan yang tinggi, elastisitas gerak motorik yang memadai, kepiawaian mengoordinasikan anggota badan yang serasi, kerapian dalam pekerjaan, keluwesan bertindak yang sangat sempurna. Lebih dari itu, dengan keterampilan motorik yang memadai, urat sarafnya akan bekerja mengoordinasikan seluruh gerak tubuh dan mengikut ritme tertentu, sehingga anak akan menjadi pribadi yang lincah, terampil dan cekatan.

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Lewat bermain terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar, atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi, perasaan, dan pikirannya. Selain otak mempengaruhi perkembangan motorik pada anak, terpenuhinya pemberian gizi juga mempengaruhi dalam perkembangan motorik dan pertumbuhan fisik anak. Karenanya, perkembangan fisik motorik pada anak perlu mendapatkan perhatian, pengamatan dari orang dewasa di sekelilingnya. Bermula dari pemberian ASI ekslusif, gizi dan kebutuhan anak lainnya. Anak yang tumbuh fisik dan berkembang dengan baik, maka kemampuan kecerdasan motorik nya juga akan berkembang dengan baik. Usia 0-6 tahun adalah masa golden age bagi anak, perkembangan fisik motorik adalah salah satu dari sekian aspek-aspek pencapaian perkembangan anak, dan bermain merupakan praktik langsung bagi anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.

Perkembangan fisik pada masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapat berjalan dengan baik, dan sekitar usia 4 tahun anak hamper menguasai cara berjalan orang dewasa. Dan pada saat usia 5 tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju dan mundur, jalan cepat dan pelan- pelan, melompat dan berjingkrak, berlari ke sana ke mari, memanjat dan sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lebih halus dan bervariasi. Selain itu, anak usia 5 tahun juga dapat melakukan tindakan- tindakan tertentu secar akurat, seperti menyeimbangkan badan di atas satu kaki, menangkap bola dengan baik, melukis, menggunting dan melipat kertas, dan sebagainya. (Desmita, 2013: 129)

Beberapa prinsip perkembangan motorik yang dijelaskan Malina dan Bouchard dalam (Fatmawati. 2020: 18) yakni sebagai berikut :

  • Kematangan Syaraf
  • Kematangan syaraf sangat berpengaruh pada kemampuan anak dalam bergerak,
    karena syaraflah yang mengatur gerakan kemampuan motorik anak. Saat anak dilahirkan, syaraf-syaraf pusat belum berkembang dan berjalan, yakni untuk mengawasi gerakan motoric anak. Syaraf-syaraf sudah mencapai kematangan terjadi pada saat anak berusia kurang lebih 5 tahun. Otot-otot besar mengatur gerakan yang berkaitan dengan motorik kasar, sedangkan otot halus mengontrol gerakan motorik halus.
  • Urutan
  • Terdapat dua urutan yang mempengaruhi perkembangan fisik motorik anak yaitu, pertama "pembeda" yang memuat perkembangan secara bertahap dari gerakan motorik kasar yang belum terarah. Sedangkan yang kedua yaitu "keterpaduan", maksudnya adalah kemampuan seorang anak dalam menyatukan dua gerakan motorik. Contohnya yaitu, berlari dan berhenti, melempar dan menangkap bola, maju dan mundur. Jadi, pada saat anak berusia 5 tahun anak sudah mempunyai kemampuan motorik yang kompleks. Artinya, kemampuan anak untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang.
  • Motivasi
  • Aktivitas anak yang tidak ingin berhenti melakukan kegiatan fisik merupakan cerminan dari kematangan motorik anak pada ruang lingkup yang lebih luas. Motivasi yang berasal dalam diri anak sebaiknya diikuti dengan motivasi dari luar, serta menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan oleh anak terutama dalam perkembangan fisik dan motorik.
  • Pengalaman
  • Rasa gembira dan riang pada anak diberikan melalui pengalaman yang dilakukan dengan latihan serta pendidikan gerakan pada anak, karena perkembangan gerakan akan menjadi dasar terhadap perkembangan berikutnya.
  • Praktik
  • Bimbingan guru sangat diperlukan dalam mengembangkan motorik anak. Kebutuhan yang diperlukan anak yaitu seperti : Ungkapan atau ekspresi dilakukan melalui sebuah gerakan, bagian dari perkembangan anak ialah lewat kegiatan bermain, kegiatan yang bias dilakukan adalah berbentuk drama dan berbentuk irama, serta motorik halus dan motorik kasar harus dilakukan dengan banyak latihan.

Beberapa alasan yang mendasari pentingnya mengembangkan motorik anak adalah : (Makhmudah, dkk. 2020: 29)

  • Masa kanak-kanak lebih mudah menerima pelajaran untuk perkembangan motoriknya, karena pada masa ini tubuh anak masih lentur dibanding tubuh orang dewasa.
  • Anak lebih mudah menerima keterampilan baru yang diajarkan.
  • Ketika anak masih kecil ia mempunyai keberanian yang lebih dibandingkan jika anak telah dewasa.
  • Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang akan sangat disukai anak, sehingga otot ototnya akan lebih terlatih.
  • Anak mempunyai banyak waktu dalam belajar keterampilan yang melibatkan motoriknya, karena pada usia ini kewajibannya lebih kecil dibandingkan orang dewasa.

Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan motorik anak yaitu : Heri Rahyubi dalam (Konstanius, dkk. 2021: 114-115)

  • Perkembangan Sistem Syaraf, Syaraf berfungsi sebagai alat kontrol pada aktivitas motorik seseorang.
  • Kondisi Fisik, seseorang yang normal mengalami perkembangan motorik yang lebih baik dibanding dengan seseorang yang mempunyai kekurangan fisik.
  • Motivasi yang kuat merupakan modal besar untuk meraih prestasi, yaitu diawali dengan motivasi yang kuat dalam menguasai keterampilan motorik.
  • Lingkungan dan fasilitas yang baik sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan motorik anak.
  • Aspek psikologis juga mempengaruhi motorik anak, karena kondisi psikologis yang baik akan mampu meraih motorik yang baik.
  • Pengaruh usia juga mempengaruhi perkembangan anak, karena setiap usia memiliki
  • karakteristik keterampilan motorik yang berbeda.
  • Gender mempengaruhi motorik anak, misalnya saat berolahraga anak laki-laki lebih
  • terampil serta gesit dibandingkan anak perempuan.
  • Bakat dan potensi

Mengingat pentingnya mengasah kemampuan fisik motorik anak sejak dini baik guru disekolah maupun orangtuua dirumah perlu memberikan kegiatan atau permainan fisik motorik yang menarik dan menyenangkan serta bermakna bagi anak. Salah satunya yaitu permainan "Lomba menanam Padi". Pada permainan ini anak diajak untuk berlomba dengan teman sambil memperagakan cara petani menanam padi di sawah dengan langkah kegiatan seperti berikut:

  • Guru dan anak-anak bercakap-cakap melalui gambar atau video tentang cara orang menanam padi disawah sehingga anak mengetahui bahwa untuk menanam padi harus dilakukan dengan berjalan mundur.
  • Guru menata lingkungan main dengan menyediakan pola dan jalur untuk anak lomba.
  • Satu ronde perlombaan bisa diikuti 2-5 orang anak disesuaikan dengan alat dan bahan yang disediakan guru.
  • Guru menjelaskan cara perlombaan dan dicontohkan terlebih dahulu.
  • Anak melakukan perlombaan menanam padi dan perlombaan boleh juga dilanjutkan dengan gerakan memanen padi
  • Untuk melakukan perlombaan ini guru hanya perlu menyediakan balok berbentuk tanaman/pohon, keranjang tempat balok dan pola/jalur menanam padi berupa karpet/bongkar pasang kecil. Guru juga bisa menempelkan lakban dilantai untuk membuat pola. Pada permainan lomba menanam padi ini guru dapat mengembangkan fisik motorik anak melalui gerakan bejalan mundur, meletakkan balok, melatih keseimbangan anak dan kecepatan. Melalui perlombaan juga dapat meingkatkan semangat, percaya diri, daya juang dan sportivitas anak. Tentunya juga dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak karena ada  makna dari perlombaan tersebut, seperti cara menanam padi dan cara memanen padi.

img-20221027-081506-6372346f4addee05b81a9422.jpg
img-20221027-081506-6372346f4addee05b81a9422.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun