Mohon tunggu...
Melia Tusyifa
Melia Tusyifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru Mengatasi Bullying di Sekolah Dasar

24 Desember 2024   15:52 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Melia Tusyifa (2402129), Dr. Dinieanggraeni Dewi, M.Pd., M.H.

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam membangun sebuah bangsa yang besar dan maju. Tanpa pendidikan akan susah sebuah bangsa untuk bersaing. Di Indonesia, pendidikan mencakup kepada pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal dilaksanakan secara terstruktur, jelas, dan ada jenjangnya seperti pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan diluar pendidikan formal seperti di keluarga dan dilingkungan.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003, Pasal 1, menyatakan sebenarnya pembelajaran adalah mencerdaskan manusia agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak, kecerdasan, budi pekerti luhur, kemampuan, keterampilam yang dimilikinya, masyarakat umum, bangsa dan negara, sekaligus mengembangkan keterampilan dan pembentukan martabat dan peradaban ditunjuk untuk pembentukan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan dan kegiatan tersebut diperlukan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan tanpa kekerasan. Kekerasan terhadap anak semakin meningkat di masyarakat. Kekerasan bisa bersifat genetik atau budaya. Definisi pelecehan dan penelantaran anak mencakup tindakan atau kelalaian yang dilakukan oleh orang tua atau wali yang mengakibatkan kematian, cedera serius, atau kerugian emosional. Pelecehan seksual dapat menyebabkan kerugian yang serius.

Kekerasan terhadap anak dilingkungan sekolah disebut bullying. Bullying adalah suatu jenis perilaku agresif yang dilakukan oleh orang tua atau anak yang kuat secara fisik, atau oleh anak yang berulang kali lemah secara mental dan fisik. Penindasan dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas dan jika ditangani, dapat menyebabkan agresi yang lebih serius. Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang selalu dilakukan oleh orang atau anak yang lebih kuat dihadapan anak yang lebih lemah secara fisik dan mental. Penindasan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat diterima dan jika dibiarkan, dapat menyebabkan tindakan agresi yang lebih serius.

Salah satu cara untuk mengurangi kejadian intimidasi adalah dengan mengedukasi audiens yang tepat. Pemilihan media pembelajaran dengan menggunakan video membaca dan menulis untuk memeberikan edukasi kepada siswa sekolah dasar secara visual dan dapat mendorong beragam pola belajar pada siswa. Merupakan media video bertema pemberantasan bullying yang isinya dalam format animasi pendek menjadikannya media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta mudah dipahami siswa dan dapat disaksikan dengan tenang. Seperti memberikan sanksi dan hukuman, menciptakan peluang untuk berbuat biak, mengajarkan keterampilan persahabatan, dan menumbuhkan empati dan kasih sayang. Untuk mengatasi perilaku bullying ini, kita harus senantiasa mengajarkan dan meingkatkan kesadaran siswa bahwa bullting, penghinaan, dan menyakiti orang lain adalah tindakan yang memalukan. Peran guru di sekolah sudah menjadi hal yang wajib dan wajib dilakoni oleh seluruh pendidik. Peran guru dalam kaitannya dengan bullying di kalangan siswa adalah dengan membimbing atau menasihati siswa agar dapat mengatasi kejadian dan permasalahan yang terjadi terkait dengan bullying serta lebih baik dalam mencegah terjadinya bullying yang terjadi pada perilakunya. Peran guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya berperan sebagai guru saja, namun juga membantu siswa mengatasi permasalahan yang ditemuinya di lingkungan sekolah dan membuat mereka merasa aman dan terlindungi. Bebaskan diri anda dari hinaan dan cemoohan, serta teruslah berani berekspresi dan mengeksplorasi diri hingga menjadi anak yang  percaya diri dan optimis.

Sebagai guru, guru bertugas mengajar siswa di kelas (sekolah). Selain mengajar, guru juga bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan yang ada khususnya bullying dengan memberikan materi tentang bullying agar mereka dapat mengubah sikap dan kebiasaannya serta lebih baik dalam mengelola hubungan sosialnya. Pengetahuan dan materi yang disampaikan  tidak hanya membahas  materi secara umum saja, namun juga  bahaya dan dampak bullying, sehingga melalui bimbingan yang diberikan siswa akan mengetahui untuk tidak melakukan bullying.

Bullying adalah tindakan kekerasan yang merugikan orang lain dan menyimpang  secara  verbal, fisik, atau psikologis. Pendapat lain menyatakan bahwa bullying dapat bersifat destruktif dan berbahaya karena merupakan tindakan agresif atau negatif, dan bila dilakukan secara berulang-ulang akan menimbulkan ketakutan dan ketidaknyamanan yang tidak semestinya pada korban bullying. Faktor perilaku bullying dapat dikategorikan menjadi faktor orang tua termasuk keluarga dalam membesarkan anak.Diharapkan orang tua dan anggota keluarga menciptakan suasana bersahabat dan lebih memperhatikan anak. Faktor lingkungan, seperti lingkungan sekolah atau masyarakat atau interaksi dengan teman, dan faktor teman sebaya, seperti sikap dan kebiasaan teman sebaya. Positif Berdampak negatif terhadap perilaku siswa. Unsur media sosial berupa media cetak dan  elektronik. Faktor iklim sekolah mengacu pada situasi dan keadaan  sekolah.

Guru sangat berperan penting disekolah yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi seluruh kegiatan yang terjadi disekolah. Terkait perilaku bullying guru tentunya berperan dalam mengatasi perilaku tersebut. Data menunjukan bahwa perilaku bullying mengkhawatirkan dan perlu segera diatasi. Guru mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menangani penindasan. Cara guru menangani perilaku bullying adalah dengan mengajar, menasehati, memberi petunjuk, mendorong dan memberikan contoh perilaku yang baik di lingkungan sekolah, termasuk bullying baik secra verbal maupun non verbal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun