BAB II
Kajian LiteraturÂ
2.1 Landasan TeoriÂ
2.1.1 PenjualanÂ
Penjualan merupakan bagian utama dari kegiatan untuk menjalankan sebuah bisnis. Ketika kedua pihak yakni penjual dan pembeli telah mencapai kesepakatan atas penawaran suatu produk atai jasa, maka telah terjadi yang dinamakan penjualan. Pada umumnya penjualan ditawarkan langsung kepada masyarakat atau konsumen dengan melalui perantara seperti wiraniaga, yang berfungsi sebagai mata rantai yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya. 2.1.1.1 Pengertian Penjualan  Penjualan menurut Kotler (2001:41) diketahui bahwa pasar pokoknya penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi-pribadi dan dipersesuaikan oleh penjualan untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang yang ditawarkan. Menurut Basu Swastha (2001:8) Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjualan untuk mengajak orang lain agar bersedua membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Penjualan adalah cara untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen dengan menawarkan solusi yang tepat. Sementara, penjual mendapatkan keuntungan dari kegiatan transaksi yang mana kegiatan ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan karena suatu perusahaan tidak akan berkembang apabila tidak mampu menjual produk yang dihasilkan, sebaliknya perusahaan yang mempu menjual produknya, bersaing sehat dengan kompetitor akan sangat membantu bagi perusahaan untuk tetap eksis dalam persaingan usaha (Gusrizaldi & Komalasari, 2016). Dari pengertian yang telah dipaparkan oleh para ahli, penjualan dapat didefenisikan proses atau aktivitas menawarkan dan menjual barang untuk mmeperoleh keuntungan.
2.1.1.2 Konsep Penjualan  Â
Konsep penjualan yang didefenisikan oleh (Kothler, 2000:21) adalah berkeyakinan bahwa konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. oleh karena itu organisasi terset harus melakukan usaha promosi dan penjualan yang agresif. Konsep tersebut mengasumsikan bahwa para konsumen secara tipikal menunjukkan inersia atau resistensi, dan mereka aperlu dirangsang atau didorong untuk melaksanakan pembelian-pembelian. (Gusrizaldi & Komalasari, 2016).Â
2.1.2 Volume PenjualanÂ
2.1.2.1 Pengertian Volume Penjualan
  Menurut Fandy Tjiptono (2008), Volume penjualan, adalah sebagai indikator dari jumlah produk yang dijual oleh perusahaan selama periode tertentu. Volume penjualan ini digunakan untuk mengukur keberhasilan strategi pemasaran dalam menjangkau konsumen. Volume penjualan adalah ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. Kondisi dan kemampuan penjual sangat menentukan keyakinan seseorang untuk membeli produk yang dipasarkan. Jadi dapat dikatakan volume penjualan adalah jumlah total produk atau barang yang berhasil dijual oleh perusahaan dalam waktu periode tertentu dan diukur dalam unit fisik. Menurut Rangkuti (2009:57), volume penjualan adalah pencapaian penjualan dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Naik turunnya penjualan bisa dilihat dari unit, kilogram, liter dari hasil penjualan produk.  Sedangkan menurut pendapat Daryono (2011:187), bahwa volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. Volume penjualan sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Kenaikan laba akan berpengaruh terhadap volume penjualan produk, begitu  sebaliknya apabila laba tidak mencapai target optimal volume penjualan produk, begitu sebaliknya apabila laba tidak mencapai target optimal volume penjualan juga akan menurun (Mathematics, 2016). Pendapat yang yang telah dipaparkan oleh para ahli dapat diambil kesimpulan tentang defenisi volume penjualan adalah tak lain dari indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat hasil dari kegiatan penjualan.Â
2.1.2.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan  Â