Mohon tunggu...
Melek Politik
Melek Politik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kaum Milenial Melek Politik

Melek Politik merupakan platform kaum milenial untuk mengetahui lebih dalam mengenai politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tak Punya Program Jelas, Eri Cahyadi Hanya Mengekor Kinerja Risma

28 November 2020   15:29 Diperbarui: 28 November 2020   15:37 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya merupakan kota yang bisa dikategorikan sebagai kota padat penduduk. Luas wilayah surabaya yaitu 350,54 KM2 dengan 154 kelurahan, 32 kecamatan, dan total penduduk 2.827.892. Dengan kepadatan penduduk tersebut tentunya masih ada beberapa wilayah di Surabaya yang masih belum tersentuh dan diperhatikan secara penuh.

Permasalahan masyarakat sangat beragam, mulai dari permasalahan Ekonomi, Pendidikan dan Lingkungan. Salah satu permasalah yang sangat vital yaitu permasalahan lingkungan.

Masih banyak wilayah Surabaya yang menyandang status wilayah kumuh dan tidak sehat. Pada debat perdana Kandidat Cawali dan Cawawali Surabaya, Ery Armuji dapat banyak kecaman dan kritikan dari masyarakat. Mengapa hal ini terjadi?

Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi pamer sederet keberhasilan Pemkot Surabaya membenahi kawasan. Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini menegaskan penanganan kota oleh Pemkot yang membuahkan hasil.

Mantan Bapeko ini menyampaikan bahwa berdasarkan data Ditjen Karya, Surabaya tingkat kumuhnya adalah 0%. Dan penghargaan yang kedua yaitu Surabaya mendapatkan Adipura Kencana 5 kali berturut-turut. Dipaparkan juga soal pengakuan internasional terhadap keberhasilan Pemkot Surabaya, salah satunya dari Lee Kwan Yew World City Prize. Surabaya mendapat penghargaan itu terkait kota layak huni.

Penyampaian ini mendapatkan sanggahan dari masyarakat, karena meskipun Surabaya dibanjiri penghargaan pada faktanya masih banyak daerah yang masih kumuh. Hal ini dapat kita lihat pada daerah asemrowo dan Krembangan.

Disisi lain sanggahan disampaikan oleh paslon nomor urut 2, Machfud Arifin menyampaikan bahwa di Surabaya masih ada 100 ribu KK yang masih tidak punya jamban, masih ada orang yang buang hajat di sungai.

Dari beberapa statement diatas bisa kita lihat bahwa pernyataan yang disampaikan paslon nomor urut 1 tidaklah sesuai dengan fakta yang terjadi dikalangan masyarakat.

Eri hanya menyampaikan prestasi dan penghargaan yang telah dicapai oleh Walikota Surabaya saat ini. Tidak ada visi yang disampaikan untuk membangun Surabaya lebih baik lagi. Artinya, pada Pilwali saat ini Eri tidak memiliki cita-cita dan harapan untuk kota Surabaya kedepannya. Lalu apa harapan Eri-Armuji?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun