Mohon tunggu...
Melda Widayanti Okta
Melda Widayanti Okta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang

Jadilah seperti padi dan air walaupun ia sederhana tetapi mampu memberikan manfaat kepada banyak orang 🌾

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bogor Hujan Jam 02.30

14 Februari 2023   11:53 Diperbarui: 14 Februari 2023   11:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor hujan Jam 02.30
Tiba-tiba saja suara Petir menggelegar di kuping
Ini mimpi atau nyata ? Ucapku
Suara gemercik hujan perlahan jatuh
Menggigilnya lima ekor entok di samping rumah


Suara air itu sangat nyaring, bersama bunyi burung tetangga
Tak disangka hujan belum reda
Pantas saja pohon kelapa bergembira
Rumput menari dibawah mentari redup redam


Kata tetangga kalau hujan itu enaknya tarik selimut
Kata diriku lebih enak makan mie instan rebus ditambah telur
Katamu lebih nikmat makan gorengan dengan kopi hangat
Betul, diriku dan dirimu belum menjadi satu kesatuan


Buktinya perihal suasana hujan saja masih rebutan
Jam sudah siang, tapi langit masih meriang
Pantas saja Bogor disebut kota hujan
Air huja mengalir mirip air sungai
Dari dini hari sampai siang tak kunjung usai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun