Mohon tunggu...
Imelda Natalia
Imelda Natalia Mohon Tunggu... -

A proud young mom! Bolak-balik Jakarta-Makassar untuk membangun bisnis dan rumah tangga ideal. Amin!

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan Baik, Kok SP BTN Malah Demo?

21 April 2014   22:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13980671251204204603

[caption id="attachment_304057" align="aligncenter" width="640" caption="Demo Serikat Pekerja BTN"][/caption]

Saya jadi heran akhir-akhir ini, terutama dengan pemberitaan soal demo para pegawai BTN yang katanya sih menolak rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Usut punya usut, ternyata yang paling diserang adalah Meneg BUMN, Dahlan Iskan. Singkat kata, Dahlan Iskan ini punya opini kalau BTN perlu sekali dibantu, mengingat BTN terseok-seok dalam pembiayaan perumahan.


Seperti kita tahu, BTN adalah bank yang fokus pada penyediaan pembiayaan perumahan rakyat. Namun sayangnya diketahui pula jika BTN sendiri tidak dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan di Indonesia. Mengutip Dahlan Iskan, "Kita masih kekurangan rumah 1,5 juta per tahun, BTN tak mampu penuhi itu". (Source: http://www.tempo.co/read/news/2014/04/17/087571338/Apa-Kata-Dahlan-Iskan-Soal-Akuisisi-BTN). Waduh, jadi gosipnya benar dong ya, kalau BTN sangat tidak maksimal dalam hal pelayanan KPR? Duuh..BTN memang beneran lagi krisis sepertinya.


Jika masalahnya terletak pada pembiayaan BTN yang sangat minim, tentunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengucurkan dana ke BTN. Namun bukan itu saja saya rasa. BTN juga perlu struktur yang kuat. Dan dengan adanya wacana pengakuisisian BTN oleh Bank Mandiri, saya pikir hal tersebut merupakan langkah yang tepat. Kita tahu kalau Bank Mandiri adalah bank yang memiliki aset banyak. Dengan bergabungnya BTN ke dalam salah satu jajaran anak usaha Bank Mandiri, tentunya dapat memperkuat struktur dan modal BTN sendiri. Apalagi Bank Mandiri sendiri bukankah punya sejarah yang baik dalam mengembangkan unit bisnisnya? Oleh karenanya saya berani bilang jika rencana akuisisi ini justru adalah solusi yang baik. BTN bisa menjadi lebih kuat, di sisi lain untuk Bank Mandiri sendiri bisa setara dengan bank-bank lainnya yang sudah masuk dalam kancah regional.


Kembali lagi ke soal demo SP BTN. Jadi apa yang perlu ditakutkan dengan akuisisi? Toh BTN sendiri tidak akan dihilangkan bukannya? Ini kan bukan merger.

Hehe..maaf nih jadi agak nyinyir sama demo SP BTN. Ya kenapa harus pesimis sih dengan kebijakan yang baik? Toh BTN sendiri yang bisa berkembang jadi lebih baik lagi. Saran saya sih, coba belajar saja dari karyawan-karyawan BBD, BDN, Bapindo, Bank Exim, yang kini menjadi Bank Mandiri. Etos kerjanya lebih profesional bukan? Dan bila BTN benar-benar diakuisisi Bank Mandiri, tentunya etos kerja pegawai BTN diharapkan juga dapat menjadi lebih baik. Misalnya nih ya, tahu cara melayani customer dengan baik; tahu cara menjawab telepon dengan benar; tahu bahwa kalo ada kenaikan suku bunga, makanya nasabah juga wajib diberitahu; dan.... tahu bahwa nama baik perusahaan itu penting, makanya merespon jika ada keluhan pelanggan di media. Jadi tolonglah digarisbawahi..



Itu saja opini saya. Demokrasi, siapa pun bebas komentar :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun