Mohon tunggu...
Melaty Barus
Melaty Barus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tingkat akhir prodi teknik geofisika di Institut Teknologi Bandung

Mahasiswa dengan hasrat untuk berbagi cerita dan opini, bertekad untuk menjadi bagian dari solusidi tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Rahasia di Balik Hangatnya Air Panas Sipoholon

9 Januari 2025   13:34 Diperbarui: 9 Januari 2025   14:19 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Air Panas Sipaholon

Sebuah tempat yang biasa dikunjungi untuk bersantai dan menikmati hangatnya air panas, ternyata tersembunyi energi yang cukup besar untuk dialirkan ke ribuan rumah. Energi itu adalah energi panas bumi yang berada di Sipoholon, sebuah lokasi di Kabupaten Tapanuli Utara yang biasa kita kenal dengan wisata air panasnya.

Mungkin terbesit di pikiran kita, bagaimana Sipoholon dapat memiliki sumber mata air panas? Sederhananya, air panas Sipoholon terletak di sepanjang Sesar Sumatera. Secara morfologi terlihat jelas mulai dari ujung utara sampai dengan selatan Pulau Sumatera dan dikenal dengan sebutan Zona Sesar Sumatera.

Zona Sesar Sumatera memiliki peran penting dalam proses dinamika tektonik di Sumatera, dan berkontribusi pada keberadaan sumber energi panas bumi. Keberadaan jajaran gunungapi aktif di sepanjang Sumatera menjadi salah satu faktor terbentuknya sumber panas bumi.

Terdapat beberapa bukti alamiah seperti mata air panas dan uap panas (fumarol) yang menunjukkan aktivitas panas bumi. Daerah-daerah seperti Sibayak dan Sarulla adalah contoh konkret di mana energi panas bumi ini sudah dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara adalah 330 MW. Dengan lokasi yang berjarak hanya kurang lebih 30 kilometer, apakah Sipoholon memiliki potensi yang sama besarnya?

Namun sebelumnya kita harus tahu cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). PLTP bekerja dengan memanfaatkan panas yang tersimpan di dalam bumi. Prosesnya dimulai dengan pengeboran untuk menemukan kantong air panas di bawah permukaan. Air panas bertekanan tinggi kemudian dipompa ke permukaan, di mana suhu bisa mencapai 200-300 derajat Celsius. 

Proses pebangkitan listrik pada PLTP  (sumber : indonesiare.co.id/id/article/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi-pltp)
Proses pebangkitan listrik pada PLTP  (sumber : indonesiare.co.id/id/article/pembangkit-listrik-tenaga-panas-bumi-pltp)

Air panas ini dialirkan ke turbin, dan uap yang dihasilkan mendorong turbin untuk berputar, menggerakkan generator yang mengubah energi mekanik menjadi listrik. Setelah digunakan, air tersebut dikembalikan ke dalam tanah, sehingga proses ini dapat berlangsung secara berkelanjutan. PLTP adalah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi karbon, dan dapat menyediakan listrik secara stabil untuk rumah-rumah kita.


Dari hasil prosiding kegiatan yang dikeluarkan oleh Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDM-BP) tahun anggaran 2023, dilakukan beberapa kajian pustaka dengan pendekatan ilmu geologi dan geokimia (2G). Setelah dilakukan perhitungan volumetrik yang dilanjutkan dengan hipotesis Monte Carlo, air panas Sipoholon dapat menghasilkan 46,6 MW. Sebuah pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan kekuatan 46,6 MW dapat memiliki kemampuan luar biasa untuk menerangi kehidupan ribuan keluarga! Jika kita membandingkan dengan kebutuhan listrik rata-rata sebuah rumah di Indonesia, yang sekitar 900 kilowatt per bulan, pembangkit ini mampu memasok listrik untuk sekitar 37.000 hingga 38.000 rumah tangga.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi listrik, tetapi juga membawa berbagai manfaat positif bagi masyarakat. Pertama, pembangunan infrastruktur panas bumi menciptakan lapangan kerja baru bagi masyrakat sekitar dan memberikan peluang bagi teknisi dan operator dari anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun