Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, dan Harga Minyak Dunia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Oleh: Melati.S, Dani.P, Mesak, A.Saiful, L.Nanda, Vivi.R.
Pengantar jurnal membahas dampak inflasi, nilai mata uang, dan harga minyak global terhadap ekspansi ekonomi Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia mengalami kesulitan akibat menurunnya harga minyak di seluruh dunia serta nilai tukar mata uang yang dapat mempengaruhi inflasi dan ekspansi ekonomi. Maka dari itu, maksud dari penelitian ini yaitu melihat perkembangan perekonomian Negara Indonesia dipengaruhi harga minyak, mata uang, dan inflasi. Salah satu hal yang mempengaruhi perekonomian Indonesia adalah harga minyak mentah secara global. Sebagai negara penghasil minyak, Indonesia sangat bergantung pada harga minyak dunia. Inflasi dan pertumbuhan ekonomi mungkin dipengaruhi oleh perubahan harga minyak global. Oleh karena itu, memahami bagaimana harga minyak dunia mempengaruhi inflasi dan ekspansi ekonomi Indonesia sangatlah penting.
Selain harga minyak mentah global, nilai tukar mata uang memiliki pengaruh bagi Negara Indonesia. Meskipun nilai tukar yang rendah mungkin membuat barang-barang Indonesia lebih kompetitif di pasar global, hal ini juga dapat menyebabkan inflasi, yang berdampak buruk bagi pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, memahami bagaimana nilai tukar mata uang mempengaruhi inflasi dan ekspansi ekonomi Indonesia sangatlah penting. Aspek penting lainnya dari perekonomian Indonesia adalah inflasi. Meningkatnya tingkat inflasi berpotensi menurunkan daya beli masyarakat dan menghambat ekspansi ekonomi. Oleh karena itu, memahami bagaimana inflasi mempengaruhi ekspansi ekonomi Indonesia sangatlah penting. Data kuantitatif dari sumber data sekunder antara lain Bank Dunia, BI, serta (BPS) digunakan. Sebanyak 40 observasi dari data deret waktu triwulanan dari 2005Q1 hingga 2014Q4 digunakan. Program digunakan dalam operasi pemrosesan data.
Jurnal ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dengan data sekunder dari Bank Dunia, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Sebanyak 40 observasi dari data deret waktu triwulanan dari 2005Q1 hingga 2014Q4 digunakan.
Perangkat lunak SPSS 16 digunakan untuk mengolah data. Hubungan sebab akibat model ekonomi antar variabel diperkirakan menggunakan analisis jalur.(casual model), dibuat sebelumnya berdasarkan teori. Analisiss Rute adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap regresi linier berganda.
Model rute hubungan harga minyak global, nilai mata uang, inflasi, dan ekspansi ekonomi. Inflasi, menjadi variabel  dipertimbangkan di sini. Metode Ilmiah digunakan ,termasuk Bank Dunia, BI serta (BPS). Sebanyak 40 observasi dari data deret waktu triwulanan dari 2005Q1 hingga 2014Q4 digunakan.
Temuan studi ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, harga minyak dunia dan nilai mata uang secara langsung mempengaruhi inflasi. Selain itu, harga minyak dunia secara langsung mempengaruhi ekspansi ekonomi. Penelitian ini mempunyai implikasi kebijakan, termasuk keharusan bagi pemerintah untuk memantau perubahan harga minyak global saat merumuskan kebijakan ekonomi. Dampak penurunan dapat dimitigasi dengan langkah-langkah yang tepat.
Selain itu, dalam merumuskan kebijakan ekonomi, pemerintah harus mempertimbangkan nilai-nilai kebijakan. Meskipun nilai tukar yang rendah mungkin membuat barang-barang Indonesia lebih kompetitif di pasar global, hal ini juga dapat menyebabkan inflasi, yang berdampak buruk bagi pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, dalam merumuskan kebijakan ekonomi, nilai-nilai kebijakan harus diperhatikan.
Studi ini juga menemukan hubungan langsung antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya tingkat inflasi berpotensi menurunkan daya beli masyarakat dan menghambat ekspansi ekonomi. Oleh karena itu, ketika merumuskan kebijakan ekonomi, pertimbangan harus diberikan pada kebijakan inflasi.
Analisis jalur memiliki hubungan antara inflasi, pertumbuhan ekonomi, nilai mata uang, dan harga minyak dunia. Menemukan model jalur, menentukan hipotesis, dan menentukan variabel adalah tiga langkah yang perlu diselesaikan dalam analisis jalur. Model rute memiliki hubungan harga minyak global, nilai mata uang, inflasi, dan ekspansi ekonomi.