Mohon tunggu...
Melati Mewangi
Melati Mewangi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswi UGM yang berproses untuk mengenal dan belajar tentang dunia jurnalisme. follow: https://twitter.com/#!/melatimewangi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yang Kelihatan Lebih Berhargakah?

3 Februari 2013   04:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:18 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1359866283664629857

from: 1cak.com

Beberapa orang jika ada gadget baru yang rilis, pastilangsung ingin memiliki yang ini yang itu. Apakah iya harus se-update itu? Tidak membuang uang jika remaja dibelikan oleh orang tua, tetapi bukankah lebih menyenangkan jika kita menginginkan sesuatu itu dari tabungan kita?

Saya memiliki pengalaman tentang teman laki-laki saya yang selalu menilai segala sesuatu dari yang kelihatan, oh man!

Intià

R: masa kamu cewek hapenya masih ‘candy bar’ gag touchscreen kayak temen kamu yang lain, blackberry lah masih mending,

Me: terus kenapa? Aku bangga kok

R: yaa mendinglah hapeku juga candy bar tapi aku kan cowok jadi gag masalah.

Me: oh gitu.. yang penting fungsinya

Rekspresi mukanya masih sinis dan mengejek saya

dalam hati saya, seenaknya nih cowok ngomong.

Saat pelajaran kebetulan lampu belakang kelas kedip-kedip, lalu R spontan bilang ke aku udah HP kayak gitu aja foto-foto( sambil ketawa) entahlah mungkin yang dia maksud kelipan lampu itu semacam kilat foto.

Ada satu pengalaman lagi, ketika aku naik sepeda lalu mampir di suatu toko, mungkin karena warna kulitku yang gelap dan penampilanku yang kumel, pelayan toko itu lebih meladeni seorang cewek yang seumuran denganku yang lebih putih dan naiknya mobil. Padahal kami datangnya bersamaan, aku hanya tersenyum dan pergi.

Ayahku pernah bercerita bahwa zaman dulu, anak muda zaman dulu memiliki pandangan bahwa tampil sangat sederhana itu baik dan mereka malu bila terlalu banyak merepotkan orangtua, untuk minta uang bulanan saja rasanya malu. Tapi beda dengan anak muda zaman sekarang, mereka terlalu meminta kepada orangtua nya.

Orang zaman dulu tidak menilai dia anak orang berduit atau tidak yang penting adalah apakah kamu bisa berkompetisi(dengan otakmu), meskipun di zaman sekarang tetap masih ada orang yang berpikiran seperti ini.

Cerita ayah inilah yang menjadi pegangan buatku, semoga masih ada banyak orang tidak menilai orang dari berapa harta yang dimilikinya?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun