Perempuan dan anak-anak harus diselamatkan lebih dahulu!
Sekoci Titanic diisi sesuai dengan prinsip ini setelah kapal laut bertabrakan dengan gunung es pada 14 April 1912. Dari 2.224 orang di dalamnya, hanya 710 yang selamat dari bencana, hanya sekitar 32% yang selamat. Dan hanya 20% dari orang-orang di kapal Titanic mampu melompat dari ambang kematian. Pada artikel ini, penulis menyajikan potret dan kisah lima pria penumpang kapal Titanic yang mampu selamat dari tragedi mengerikan tersebut!
1. Charles Joughin — kepala pembuat roti di kapal Titanic
Charles Joughin, dia adalah kepala koki pembuat roti di kapal Titanic. Bukan hanya itu, ia adalah orang terakhir yang jatuh ke air dari kapal Titanic. Ketika Titanic menabrak gunung es, Joughin berada di tempat tidurnya untuk beristirahat. Segera karena terkejut, dia melompat dan mulai berlari untuk melakukan evakuasi. Dia mengirim krunya untuk memasok sekoci dengan roti. Kemudian dia sendiri membantu mengangkut para wanita dan anak-anak ke dalam perahu.
Setelah beberapa saat, para wanita menolak untuk naik ke sekoci karena mereka merasa lebih aman di atas Titanic. Joughin tidak terlalu peduli tentang itu dan membawa penumpang ke tempat yang aman di luar kehendak mereka. Pada saat itu, dia meminum beberapa teguk wisky dan ketika sudah cukup mabuk, dia melemparkan sekitar 50 kursi dari dek Titanic ke dalam air, sehingga korban yang tenggelam dapat menggunakannya sebagai alat pengapungan.
Saat kapal mulai pecah, Joughin berpegangan pada pagar, berdiri di luar Titanic saat tenggelam. Ketika kapal akhirnya tenggelam terbalik, dia adalah orang terakhir yang jatuh ke air.Â
Ketika Joughin berada di air yang membekukan — selama lebih dari dua jam. Dia berenang sampai dia menemukan sekoci yang terbalik, di mana tidak ada lagi tempat untuknya. Tapi dia berhasil bertahan sampai sekoci lain muncul di dekatnya. Setelah beberapa jam di Atlantik, dia akhirnya diselamatkan.
Setelah diselamatkan, dia bahkan tidak mengeluh tentang kedinginan. Dia hanya mengeluhkan kakinya yang dikatakan cukup bengkak.
2. Masabumi Hosono — Pria Jepang yang tidak ingin bertahan hidup sama sekali