Mohon tunggu...
Melati Dwi Laura
Melati Dwi Laura Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar di SMA Muhammadiyah Labuhan batu Utara,sumut

Moto Hidup, "Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan".

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hujan, Bawalah Luka ini

9 Juli 2024   17:09 Diperbarui: 9 Juli 2024   17:17 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Terkadang, memang hidup ini tak selamanya indah dan tidak semuanya harus berjalan sesuai dengan keinginan kita. Kadang kala, ujian datang menghadang dan membuat hati pilu. Namun, disetiap ujian yang datang, pasti membawa hikmah dan pelajaran yang begitu luar biasa

Hujan... Disore hari nan syahdu ini, ku tulis sebuah coretan tangan ini. aku berharap hujan yang lebat ini mampu membawa lukaku dan menggantinya dengan sebuah kebahagiaan. Sebuah perkataan menyakitkan terlontar dari seseorang yang begitu ku sayangi disore hari ini. Tak dapat di defenisikan lagi bahwa hati ini sudah sangat amat tergores. 

Ingin Rasanya Aku berteriak sekencang-kencangnya ditemani segelintir Angin dan rintik-rintik hujan. Ingin rasanya aku meluapkan semuanya, tapi aku berusaha menahannya dengan istighfar. Terkadang, sebuah perkataan sepele yang diucapkan oleh orang lain, mampu membuat mental down . 

Hujan... Kenapa disaat aku sedang mati-matian berusaha bangkit, disitu juga selalu ada orang yang mati-matian ingin membunuhku. Aku yang terkadang pandai dalam menasehati dan memberi semangat kepada orang lain, namun nyatanya diriku sendiri pun butuh untuk diberi semangat dan nasehat.  tak sedikitpun aku ingin mengeluh kepada Tuhanku, Tapi kenapa kata2 menyakitkan itu berulang kali terucapkan??? 

Selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk keluarga dan siapapun itu walaupun tak pernah di apresiasi. Selalu berusaha haha hihi dan menghibur orang lain, meski dalam diri begitu banyak hal yang ingin diteriakkan. Ternyata, benar juga kata orang-orang ya. Disaat kita gak punya apa-apa, disitulah kita harus siap dihina, siap sakit.  

Itulah mengapa, disaat ada waktu luang aku selalu mengisinya dengan bekerja meski terkadang harus sambil sekolah. Karena jika kita gak punya apa-apa, itu sangat amat menyakitkan. Disaat kita hanya meminjam dan terus meminjam, pasti akan selalu ada sebuah "pengungkitan". Seperti yang terjadi sore ini. 

Rabb... aku tak ingin menyalahi takdir-Mu, tapi mengapa disaat aku selalu ingin bersyukur selalu ada saja kejadian yang membuatku bertanya, Why Me? kenapa harus aku yang nggak punya orang tua?? kejadian seperti ini sangat sangat amat menyakitkan.

Hujan.. kumohon, bawalah luka dan rasa sakit ini, Bawalah kesedihan ini dengan Anginmu yang kencang, jangan bawa ia kembali lagi, 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun