Mohon tunggu...
melati lestari
melati lestari Mohon Tunggu... -

wanita... senang berbagi cerita.. bersahabat....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rahasia

13 Juni 2010   15:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memendam keinginan atau sebuah rahasia bukalah hal yang mudah, itu dialami oleh Surtini selama bertahun - tahun menyimpan satu rahasia besar yang membuat hati dan perasaanya tidak tenang Kejadianya bermula ketika rumah tangganya diguncang prahara, dalam keadaan putus asa datanglah seorang pria kenalanya waktu remaja... berawal dari  obrolan-obrolan tentang masa lalu pelan-pelan benih cinta muncul diantara mereka...... Seiring dengan berjalanya waktu hubungan mereka makin lama semakin akrab Hingga pada suatu hari terjadilah kejadian itu, mereka melakukan hubungan layaknya suami istri semua itu berlangsung tanpa diketahui pasangan masing-masing Buah dari kejadian itu... beberapa bulan kemudian Surtini menyadari kalau dia telah mengandug  benih dari hasil perbuatanya...   karena perasaan bersalah dan takut surtini mencoba segala cara untuk menggugurkan benih yang telah tumbuh dalam kandunganya. Tetapi nasib berkehendak lain.... dari hari ke hari perutnya semakin membesar.... Tak ada yang mencurigai hal tersebut... semuanya berjalan normal-normal saja, dengan kehamilanya sang suamipun merubah tabiatnya dan mulai menunjukan kasih sayang yang selama ini sempat hilang dalam rumah tangga mereka. Akhirnya bayi itupun lahir kedunia... bayi yang mungil dan lucu, menjadi perekat dalam rumah tangga mereka..... waktu terus berlalu........ anak itu kian besar......... dalam kebahagiaan Surtini tak bisa melepaskan diri dari rasa bersalah, apalagi kalau melihat cinta dan sayang suaminya kepada anak itu Sekarang tekadnya sudah bulat untuk tidak membuka rahasia itu sampai kapanpun juga Tak ada satu orangpun yang bisa merusak kebahagiaan yang sekarang ini melingkupi kehidupan Rumah tangganya. Isi cerita hanya fiktip belaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun