Mohon tunggu...
Miraclelan
Miraclelan Mohon Tunggu... Akuntan - Accounting-perusahaanswasta

Tertarik dengan karya sastra dan dunia motivasi,,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Cinta Menjadi Abu

25 Agustus 2023   15:41 Diperbarui: 25 Agustus 2023   15:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat kita memulai suatu hubungan dengan seseorang tidak ada jaminan itu akan jadi milik kita, atau bahkan disaat sudah dalam pernikahan juga bisa berakhir jadi sia-sia, nah apakah kita lantas mati dan minum racun dan mengakhiri hidup ini? Tentu itu tidak solusinya, bagaimana kita mampu melewati itu semua? tentu banyak artikel yang sudah membahas soal cinta dari zaman batu hingga detik ini, kenapa kisah cinta tak habis-habisnya ?

Cara manusia memperlakukan orang yg dia sayang tentu beda- beda setiap individu, ada yang jual mahal (tarik ulur), ada yang menguasai, ada yang memberikan segalanya, ada yang tipe teror, tentu untuk mengatasi cinta yang berakhir jadi abu tentu beda untuk setiap orang, para penasehat cinta di luar sana banyak mengatakan kau seharusnya berbuat ini, seperti ini tidak bisa seperti ini dan segala penghakimannya tentang cinta, seolah-olah kita selalu yang disalahkan atau mungkin kitalah yang salah? Apa kita layak diperlakukan selayaknya penjahat?  dia tak pernah jadi dirimu dan tak pernah merasakan apa yang kau rasakan, dan dia tak pernah rasa disaat hatimu bernanah-nanah? dan terseok-seok? 

Atau ada yang paling buruk, disaat jadi cinta menjadi sia-sia dan jadi abu membuat video atau foto sambil nangis-nangis mempermalukan diri sendiri dan dijadikan meme atau stiker wa se Tanah air beta? Hey Anak Muda!  Untukmu yang lagi berjuang dari segala kemungkinan yang paling menyakitkan, percayalah semua manuasia pernah mengalaminya mungkin ada yang sekali atau bahkan berkali-kali, bangkitlah obat yang paling baik adalah liat dirimu, jangan jadikan dirimu meme atau stiker wa setanah air beta dengan mengunggah foto atau video yang akan kau sesali seumur hidupmu, kesedihan tak selamanya ada disana, itu datang dan pergi, dan rasanya sia-sia segitunya untuk orang yang bahkan tak takut jika kau mati dan tak  takut kehilanganmu, pikir lagi kau mau malu dan mati sama orang yang bahkan tak peduli kau mati? percayalah disuatu masa kau akan sadar dan tertawa dengan itu, setelah badai ini berakhir.

Percayalah pada dirimu dan berdoalah kepada apa yang kau percaya, ingat kau tak sendiri semua orang mengalaminya, karena mencintai tak pernah sesepi itu. Kalau kau tak mampu pergi saat ini carilah temanmu yang kau percaya untuk mendengarkanmu, jika kau tak mampu cerita pada manusia, Cerita pada Tuhanmu. Lakukakan apa yang kau suka dan jangan fokus terhadap rasa sakit.

Semoga berhasil menghadapi badai ini ya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun