Mohon tunggu...
Melani Putri Devita
Melani Putri Devita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Matematika Universitas Airlangga

Saya merupakan seorang Mahasiswi S1 Matematika aktif di Universitas Airlangga. Saya menyukai banyak hal. Saya juga selalu penasaran akan banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makanan Tradisional sebagai Kunci Globalisasi dan Daya Saing Pasar demi Menghadapi Era 4.0

20 Juni 2022   20:43 Diperbarui: 20 Juni 2022   20:53 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Industri makanan di Indonesia sekarang ini memang semakin berkembang pesat, terutama dengan adanya perkembangan globalisasi, hingga kehadiran dari revolusi industri 4.0. 

Perkembangan globalisasi yang semakin menghubungkan antar negara satu dengan negara yang lain tanpa batas mengakibatkan makanan tradisional Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan, salah satunya dapat dilihat dari makanan tradisional Indonesia yang mulai memasuka pasar internasional. 

Saat ini, tidak sedikit makanan Indonesia seperti rawon, rendang, nasi goreng, hingga pecel lele yang diperjualkan di luar negeri. Masyarakat internasional pun senantiasa memberikan respon yang baik terhadap makanan tradisional yang diperjualkan di luar negeri. 

Hal ini pun menjadi penanda sebuah peluang perekonomian baru bagi Indonesia yang harus dimaksimalkan. Makanan tradisional Indonesia yang mulai dikenal kebanyakan khalayak internasional sekarang ini bahkan disebut sebagai sebuah kunci dari perkembangan globalisasi bagi Indonesia. 

Terutama dalam daya saing pasar yang semakin ketat sekarang ini, sekaligus dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Sebagai kunci dari globalisasi dan untuk mempertahankan hingga meningkatkan daya saing dalam pasar internasional, dibutuhkan banyak upaya dari pemerintah hingga masyarakat Indonesia dalam optimalisasinya. 

Terutama sekarang ini Indonesia sedang menghadapi era revolusi 4.0 di mana Indonesia harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Era 4.0 tersebut harus bisa dijadikan sebuah peluang bagi Indonesia untuk mengoptimalkan perekonomian alih-alih menjadi suatu ancaman. 

Maka dari itu, era 4.0 yang serba modern dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat diharapkan mampu membuka peluang bagi makanan tradisional Indonesia dalam kancah internasional melalui perkembangan dari globalisasi. 

Perkembangan teknologi pada era 4.0 hingga globalisasi mampu menjadi peluang bagi Indonesia untuk semakin memperkenalkan makanan tradisional terhadap masyarakat internasional agar lebih banyak yang tertarik. 

Maka dari itu, sebagai kunci dari globalisasi, sekarang ini tidak sedikit makanan tradisional Indonesia yang seringkali ditampilkan dalam suatu pameran internasional. 

Hal ini menjadi salah satu upaya bagi Indonesia untuk memperkenalkan makanan tradisional terhadap dunia internasional. Optimalisasi dari upaya tersebut dapat menjadi jalan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing pasar dan bertahan dalam era 4.0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun