Mohon tunggu...
melani indahputri
melani indahputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Welcome:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hoaks, Kok Ya Dipelihara

13 November 2020   17:22 Diperbarui: 13 November 2020   17:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah nggak sih, orangtua kalian cerita kalau zaman dulu tuh zaman serba susah. Mau kabar-kabaran ke sanak saudara aja harus nempuh jarak berkilo-kilo meter buat cari wartel dan ketika sudah sampai harus antri sepanjang antrian sembako. Boro-boro mau buat stalker calon gebetan, orang komunikasinya aja masih via kantor pos dan itupun diproses dalam jangka waktu berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan. Berbanding terbalik banget kan dengan zaman sekarang. 

Perkembangan teknologi yang semakin meluas ke berbagai pelosok negeri membuat kita lebih mudah dalam menjangkau semua berita dan informasi. Jadi nggak harus susah-susah seperti zaman dulu lagi. Hanya dengan  kata "share" dalam waktu yang sangat singkat informasi tersebut bisa tersebarkan bahkan bisa dibuat semakin menjadi-jadi. 

Tak lain dan tak bukan hal-hal tersebut dilayari oleh oknum-oknum yang ingin memalsukan fakta demi kepentingan pribadi maupun oknum-oknum yang tak sadar akan kemampuan diri untuk memilah mana informasi yang benar dan salah di dalam era globalisasi seperti ini. Informasi yang tak cakap tersebut sering kita jumpai dengan ketenaran nama yakni hoaks. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, hoaks berarti informasi bohong. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi apakah berita yang sedang beredar itu merupakan hoaks atau bukan. 

Menurut Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ciri-ciri hoaks antara lain adalah ketidak jelasan sumber informasi atau medianya, tidak mengandung 5W+1H, minta disebar luaskan, serta menyasar kalangan tertentu. Dengan begitu, mulai dari sekarang, yuk kita pandai-pandai dalam memilah informasi yang beredar dan kita juga tidak akan menjadi oknum penyebar berita hoaks itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun