Mohon tunggu...
Melani fitriyahandayani
Melani fitriyahandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi Proses Perpajakan di Indonesia Mewujudkan Sistem Pajak yang Modern dan Efisien

6 November 2024   15:00 Diperbarui: 6 November 2024   15:13 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Digitalisasi menjadi salah satu langkah inovatif utama yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas dan efisiensi sistem perpajakan. Proses perpajakan yang sebelumnya mengandalkan sistem manual kini telah beralih ke layanan berbasis digital. 

Transformasi ini tidak hanya bertujuan untuk mempermudah proses administrasi perpajakan, tetapi juga untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, transparansi, serta mengurangi potensi kesalahan manusia dalam pengelolaan data pajak.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengembangkan berbagai layanan digital yang memudahkan wajib pajak dalam melaporkan, membayar, dan mengelola kewajiban perpajakannya. Beberapa inovasi digital utama dalam proses perpajakan di Indonesia meliputi:

1)e-Filing, aplikasi e-Filing memungkinkan wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara online. Dengan e-Filing, wajib pajak tidak perlu lagi mengunjungi kantor pajak secara fisik, sehingga menghemat waktu dan biaya. Fitur ini juga tersedia sepanjang waktu, memungkinkan wajib pajak untuk melaporkan pajaknya kapan saja.

2)e-Billing, Sistem e-Billing memungkinkan pembayaran pajak secara elektronik. Wajib pajak dapat membuat kode billing melalui portal DJP Online dan membayarnya melalui ATM, internet banking, atau loket bank. Sistem ini mengurangi penggunaan dokumen fisik serta meningkatkan keamanan transaksi pembayaran pajak.

3)e-Bupot, e-Bupot atau bukti pemotongan elektronik adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat bukti potong PPh (Pajak Penghasilan) yang bersifat final maupun non-final secara online. Aplikasi ini mempermudah pelaporan pajak bagi perusahaan atau wajib pajak yang bertindak sebagai pemotong pajak, serta memastikan bukti potong yang dikeluarkan memiliki keseragaman format dan lebih mudah diawasi oleh DJP.

4)DJP Online, DJP Online adalah platform terpadu yang menggabungkan berbagai layanan perpajakan seperti e-Filing, e-Billing, e-Bupot, dan e-Registration. Wajib pajak dapat mengakses berbagai layanan perpajakan hanya dengan satu akun di DJP Online. Platform ini memudahkan pengelolaan berbagai jenis pajak dalam satu sistem.

Transformasi digital dalam perpajakan di Indonesia memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi pemerintah dan wajib pajak, antara lain:

1)Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak, layanan berbasis digital mempermudah wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajak, sehingga dapat mendorong kepatuhan yang lebih tinggi. Sistem digital juga mengirimkan notifikasi dan pengingat kepada wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya tepat waktu.

2)Efisiensi Proses Administrasi, digitalisasi perpajakan mengurangi kebutuhan akan dokumen fisik dan proses manual yang memakan waktu. Penggunaan platform digital menghemat biaya administrasi baik bagi pemerintah maupun wajib pajak, sekaligus meningkatkan kecepatan dalam pemrosesan data.

3)Transparansi dan Pengawasan Lebih Baik, dengan sistem digital, seluruh transaksi perpajakan tercatat dan dapat dipantau secara real-time. Ini memungkinkan pemerintah untuk memantau kepatuhan wajib pajak secara lebih efektif, serta mendeteksi potensi penghindaran pajak atau kesalahan dengan lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun