Mohon tunggu...
Melanie Subono
Melanie Subono Mohon Tunggu... -

Am a Rockchick HumanRightsActivist JavaMusikindo BaliSeaTurtleSociety Musician Writer InternationalArtistAssistant

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Me Vs Supporter

19 November 2011   04:14 Diperbarui: 21 Maret 2019   17:36 4479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Holla sahabat ….

Udah lumayan kayaknya dua minggu gue gak nulis di blog ….

Anyway, gue mau cerita sedikit tentang satu hal yang gue lakukan beberapa hari lalu , yang cukup membuat gue menyesal udah memilih melakukan itu . Sayang sekali kaarena sebenernya itu salah satu mimpi gue .

Well, simple kok yang gue mimpikan dan gue sesali sekaligus.

Nonton Bola . … support timnas Indonesia di GBK .

Niat hati sih, ngejar satu hal yang dari dulu banget pengen gue rasain , yaitu bersatu sama ribuan orang dengan rasa nasionalisme yang sama , dan yang paling penting adalah ngerasain berdiri menghadap bendera, bareng para pemain dan orang satu stadion dan menyanyikan INDONESIA RAYA .

Sedikit rahasia kecil yang agak lebay kalo kata orang, gue tuh kalo ada apa2, gue tuh ikutan berdiri dirumah dan ikut nyanyi Indonesia raya dengan Khusyuk biasanya , walaupun cuma di ruang tv rumah gue .

Anyway , dengan susah payah geser – geser jadwal dan nyari tiket yang bener – bener dimana mana habis, dengan bantuan bokap , gue dapet tiket untuk nonton pertandingan tim U-23, Indonesia vs Malaysia . Tiket yang mahal ,diomelin orang karna maksa untuk nyelipin jadwal nonton , tapi bodo amat lah … dan gue pun euphoria nonton bersama bokap , dengan semua atribut merah putih timnas, bener- bener having fun .

Dan setelah tau tiket kitapun berada di vvip ( karna cuma itu yang tersisa ) kita pun berpikir bahwa pastinya akan lebih lega, dan enak dan aman terutama buat bokap yang juga baru berobat .

Dan akhirnya saat yang ditunggu – tunggu pun tiba. Pintu dibuka, kita boleh masuk ke arena tempat duduk kita .

Jujur, dada gue bener2 mbludak , dan mungkin agak norak pada saat gue jalan dengan bangga masuk ke tribun gbk dengan kaos timnas, topi timnas, bendera merah putih di cat di pipi gue ( bukan stiker ) , plus atribut keprok keprok buat meramaikan suasana didalam .

Sepanjang jalan saat berusaha mendapatkan tempat duduk , bolak balik gue dan bokap dihentikan oleh kamera stasiun – stasiun televisi yang meminta pendapat tentang pertandingan malam itu .

Dan disaat semua yang diwawancara menjawab “ GUE Kesini untuk liat Indonesia menang , Indonesia itu pasti menang , perkiraan skor gue itu xxxxxxxx, pokoknya harus lah Indonesia menang , gila loh masa ama Malingsia gitu kalau , malu dong, gengsi “

Disitu gue udah mulai tidak senang sama apa yang gue dengar … dan sepertinya gue cukup berbalik membuat orang tidak senang dengan selalu menjawab :

“Gue sih ga doyan bola, dan ga ngerti bola. Gue cuma doyan Indonesia , apapun yang Indonesia lakukan, cabang apapun. Menang atau kalah , itu pasti para pemain udah usaha yang terbaik tanpa disuruh juga , tapi yang pasti gue disini untuk Indonesia, dan semoga yang terbaik menang “ .

Yes, orang mengharapkan gue untuk menjawab bahwa Indonesia pasti menang.

Anyway, sampailah kita di bangku kita, VVIP yang katanya untuk orang – orang terpilih , karena memang lebih mahal dll ….

Alangkah disayangkannya bahwa pada hampir sepanjang sebelum permainan dimulai, pasti tiap beberapa menit sekali, di antara yel-yel untuk Indonesia, terdengar teriakkan “Maliiiinnnnggggg , maliiiiiiiiing “ Untuk Malaysia .

Buat gue , ( maaf ) memalukan. Terutama saat gue berharap orang – orang yang ada di sector vvip ini bisa menenangkan , malah ikut – ikutan .

Well, gue cuma berharap bahwa kalau suatu saat Indonesia bermain di Malaysia atau di Negara lain dan satu stadion meneriakkan yel2 “ Woooiiii koruptoooooor koruptooooooooooorrrrr “ , jangan ada yang marah ya .

Kalau kita terus – terusan meneriakkan “ Hajaaaaar…. Pukuuuuuuul “ cuma karena bola bisa ada ditangan seseorang pemain Malaysia , jangan heran kalau itu juga nasib orang kita diluar negeri .

Berhasil mengesampingkan suara – suara sumbang yang makin mengeras pada saat pemain kedua tim melakukan pemanasan , guepun bersiap – siap untuk hal terbesar untuk gue hari ini , yaitu menyanyikan Indonesia Raya .

Dengan badan tegak, gue memegang lambang garuda di dada gue, dan gue pun menghadap bendera untuk menyanyikan lagu itu , sambil berlinang air mata . Sayang oh sayang … gue harus melupakan mimpi itu karena orang disebelah gue sibuk sekali mondar mandir yang mengharuskan gue untuk maju mundur , tidak bisa konsentrasi , terutama disaat terakhir , puncaknya adalah orang di sebelah mengeluarkan Piring dan menaruh nya dengan sangat keras . Entah darimana piring , pisang rebus, dll nya itu berasal . Kalau kita aja gak bisa menghargai lagu kebangsaan kita sendiri , gak heran lo gak bisa hargain lagu kebangsaan orang lain .

Dan skali lagi, jangan marah kalau kita mendengar lagu kita di cela di Negara lain .

( inikah kita yang mau jadi tuan rumah piala dunia ? )

Permainanpun berjalan dengan baik , walaupun kuping gue harus sekali lagi ditutup saat orang – orang meneriakkan teriakkan Maling dan lain lainnya yang malah lebih kasar dari itu .

Well, silahkan baca tulisan gue yang lain kalau mau tau pendapat gue yang satu itu .

Waktu istirahat babak pertama pun tiba .

Seru karena permainan yang padat, gue terus teriak teriak selama 45 menit pertama , akhirnya waktu istirahat gue gunakan untuk duduk manis dan nguping pembicaraan orang .

Entah siapa saja isi sector vvip ini ,yang jelas sebagian besar orang menganggap diri mereka jauhhhhh lebih baik dari mereka yang duduk di kelas tiket yang lebih murah, apalagi yang termurah . Dan jelas terdengar dari beberapa pembicaraan orang – orang yang ternyata adalah kumpulan kepala daerah seperti bupati, gubernur dll berbagai daerah, mereka menganggap diri mereka sangat pandai dan beredukasi , dibandingkan kelas 50rb-an itu ( kalau gue tidak salah dengar ) .

Sampai salah satu dari mereka mulai merokok.

Di stadion olahraga yang dipenuhi tulisan DILARANG MEROKOK .

Hahahah tidak bapak ,.percayalah bahwa masyarakat kebanyakan itu lebih baik dari anda, karena saya tidak melihat asap rokok dari tempat lain . Kalaupun ya, bukan kah anda yang harus nya memberi contoh ?

Dan setelah kelar dengan pemandangan anggota dewan yang datang terlambat dan mencoba memaksa untuk duduk sekeluarga di sector vvip dengan membawa jabatannya , mulailah pertandingan babak kedua .

Disini teriakkan terhadap timnas kita sudah mulai berubah … ketika ada serangan –serangan yang gagal , gue mulai denger teriakkan “Ah begoooooooo” …. “ Lah masa gitu aja gak bisaaaaaaaaaa”

Dan jutaan teriakkan lain yang sepertinya , seharusnya, yang meneriakkan itu pastinya lebih ahli bermain bola ketimbang anggota timnas itu sendiri .

Dan parahnya, seperti kecewa karena timnas tidak sesuai dengan kemauan mereka, 10 menit terakhir, apalagi 5 menit terakhir, apalagi pada saat tambahan waktu, sebagian besar orang kita , terutama di sector vvip itu sudah meninggalkan tempat dengan ngomel .

Pernah kah kita bayangin rasanya timnas kalau melihat kita meninggalkan tempat sebelum waktu nya ? Supporter macam apa kita ? Untuknya bokap bener- bener mau stay sampai semua kelar , sampai semua saling bersalaman.

Demi Tuhan, Gue bangga liat pertandingan ini , gue bangga lait mereka , dan gue bangga mereka menyelesaikan pertandingan .

Menang ? semua orang juga mau dan akan usaha untuk menang tanpa disuruh .

Kecewa ? Pasti lah kita pengen menang, dan ada rasa kecewa sedikit … tapi kan gak harus sampai memaki timnas kita sendiri ? yang dengan kuping gue sendiri , gue denger di tempat vvip itu .

Mereka sendiri juga pasti sudah kecewa dan marah sama diri sendiri karena tidak berhasil mengalahkan lawan , so harus kah kita tambahkan sama kata – kata celaan dari kita ?

Gue ? Saat kita keluar dari arena pertunjukkan , gue kembali dikerumuni wartawan yang menanya kan kekecewaaan atas hasil permainan .

Dan gue cuma menjawab :

“Gue tidak pernah hadir disini untuk melihat Indonesia MENANG , tapi gue kesini untuk melihat Indonesia bermain, dan melakukan yang terbaik , dan mereka sudah melakukan yang terbaik .. gue bangga sama mereka , andaikan gue bisa berjabat tangan satu persatu “

Gue ada disana untuk support bukan untuk memaksakan kehendak gue .

Sebagian besar orang yang gue tau membatalkan tiket untuk pertandingan selanjutnya dengan alasan “ Untuk apa lagi ? udah kalah… males nontonnya “

Oh well sahabat, semoga tidak satupun anggota timnas kita denger itu ya … gak tega gue .

Lain kali kalau ditanya orang , jangan bilang lo dateng kesana untuk mendukung Indonesia. … tapi lebih baik lo jawab “ Gue kesini pengen dapetin maunya gue “ .

Gue,

Gue memilih untuk nonton dirumah saja mulai sekarang . Tidak mengurangi kebesaran support gue kok, tidak mengurangi rasa nasionalisme gue kok. Malah gue bisa menyanyikan Indonesia Raya dengan lebih tenang, dengan bendera kecil gue di meja bekas 17an yang lalu …

I love you timnas, selamat bermain hari ini … senior maupun junior maupun antar club dll … I love you … buat Indonesia bangga dengan jadi yang terbaik ,Bukan pemenang .

Tutup kuping, kadang banyak dari kita yang gak perlu lo dengerin atau gubris, kita belum jadi supporter yang baik kok ….

Belajar terus dari yang lain, benahi kekurangan, tunjukkan kelebihan, be the best … have fun , jangan jadikan kita beban .

Nasionalis yang baik akan bangga sama kalian kok apapun situasinya .

Mudah2an suatu hari gue sangat sangat berharap bisa bertemu … cuma pengen salaman dan ngomong langsung kalau gue bangga.

Till that day , luv u .

(Dan buat para pnonton di tribun vvip kemarin … mungkin dimata lo mereka maling , tapi faktanya mereka kemarin menang kan ? apa point yang bisa lo pelajari disitu ? selain uang tidak bisa membeli etika dan otak?)

Love, Mel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun