Mohon tunggu...
Melanie DevinaHernawan
Melanie DevinaHernawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Saya adalah seseorang yang gemar sekali terhadap dua kegiatan kreatif, membaca dan melukis. Sejak saya masih muda, saya telah menemukan kedalaman dan kekayaan yang terkandung dalam halaman-halaman buku, membiarkan imajinasi saya terbang bebas. Buku-buku menjadi jendela ke dunia yang luas, dan saya senang menjelajahi berbagai genre untuk memperluas wawasan dan pemahaman saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Melakukan Whatsapp Marketing Sebagai Peluang Bisnis Anak Muda

21 November 2023   09:17 Diperbarui: 21 November 2023   09:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemasaran WhatsApp  telah menjadi kekuatan disruptif di era digital saat ini, menawarkan banyak cara bagi bisnis untuk terhubung dan berinteraksi dengan pelanggan mereka. Pentingnya pemasaran WhatsApp  terletak pada kemampuannya menyediakan saluran komunikasi instan dan personal antara bisnis dan konsumen.

Fitur seperti pesan teks, gambar, video, dan panggilan suara memungkinkan bisnis  menyampaikan pesan mereka dengan cara yang lebih beragam dan menarik. Di dunia yang mengutamakan kecepatan dan keterlibatan, WhatsApp memungkinkan bisnis  merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan memberikan dukungan cepat. Sebagai salah satu aplikasi pesan instan terpopuler di kalangan anak muda, WhatsApp menjadi platform  potensial untuk strategi pemasaran.

Dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan, WhatsApp menghadirkan peluang besar bagi bisnis, terutama jika menyangkut segmen pasar yang lebih muda. Berikut  beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemasaran WhatsApp untuk anak muda. Dengan memahami preferensi dan perilaku anak muda, pemasaran WhatsApp  menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran merek, keterlibatan, dan kepuasan pelanggan  generasi ini. 

Dengan menghadirkan pesan-pesan yang relevan dan kreatif, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan di kalangan muda. Berikut ini adalah beberapa tips melakukan WhatsApp marketing sebagai strategi bisnis anak muda dikutip dari wiaamrifqi.net

1. Pesan yang Kreatif dan Menarik:
Anak muda cenderung lebih responsif terhadap pesan yang kreatif, unik, dan bersifat menarik. Gunakan gambar, video pendek, dan emoji untuk menyampaikan pesan secara lebih dinamis dan menarik perhatian mereka.

2. Promosi Eksklusif dan Diskon:
Anak muda sering tertarik pada penawaran eksklusif dan diskon. Gunakan WhatsApp untuk memberikan promo spesial, kode diskon, atau akses ke penawaran terbatas guna meningkatkan minat dan keterlibatan mereka.

3. Interaksi Aktif Melalui Grup dan Broadcast:
Bentuk grup atau saluran broadcast di WhatsApp dapat digunakan untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan. Ajak mereka berpartisipasi dalam diskusi, kuis, atau voting. Hal ini tidak hanya membangun keterlibatan, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih personal.

4. Storytelling Melalui Status:
Gunakan fitur status WhatsApp untuk bercerita tentang brand Anda. Anak muda cenderung tertarik pada narasi dan cerita, sehingga menciptakan konten yang menarik di status dapat menjadi cara efektif untuk membangun hubungan dengan mereka.

5. Customer Support yang Responsif:
Ketersediaan customer support melalui WhatsApp sangat penting. Anak muda cenderung menginginkan respon yang cepat dan langsung. Pastikan tim customer support Anda dapat memberikan jawaban yang informatif dan ramah.

6. Kampanye Berbasis Konten:
Buat kampanye berbasis konten yang relevan dengan minat dan gaya hidup anak muda. Konten-konten ini dapat berupa artikel, video, atau infografis yang dapat dibagikan melalui WhatsApp untuk meningkatkan awareness dan kehadiran brand.

7. Kolaborasi dengan Influencer:
Kolaborasi dengan influencer yang populer di kalangan anak muda dapat menjadi strategi yang sangat efektif. Mereka memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini dan tren, sehingga dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun