Mohon tunggu...
melanie
melanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tarumanagara

.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ciptakan Produk Bersama Pelanggan, Yuk!

6 Juni 2021   23:34 Diperbarui: 6 Juni 2021   23:47 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bagi kalian yang sudah tidak asing dengan usaha yang memberikan layanan produk inovasi yang bisa kamu custom sendiri, atau dalam kata lain kalian bisa berkreasi dengan memberikan ide-ide kreatif dalam proses pembuatan produk inovasi. 

Inovasi dapat dikatakan sebagai usaha baru yang dijalankan oleh pengusaha melalui penerapan hasil pemikiran, ide-ide kreatif dan penelitian yang telah dilakukan (Sherly et al., 2020). Contoh dari pelaku usaha dengan pelayanan dimana kamu bisa menyalurkan ke kreatifitas kamu, seperti custom tas sesuai dengan warna, bentuk, sampai ukurannya atau bahkan buket bunga yang bisa kamu kreasikan dengan kreatifitas kamu. 

Di zaman yang serba canggih dimana teknologi dan trend berkembang sangat cepat, tidaklah mustahil menciptakan produk inovasi bersama konsumen. Adanya peluang memanfaatkan teknologi memungkinkan akses dimana konsumen dapat dengan mudah berbagi ide serta peluang bagi konsumen dalam menghasilkan produk inovasi dengan ide mereka sendiri, hal ini mendorong pengembangan inisiatif co-creation dalam dunia bisnis. Consumers are able and willing to provide ideas for new goods or services that may fulfill needs that have not yet been met by the market or might improve on existing offerings (Ernst, Hoyer, Krafft, and Soll 2010) dapat dikatakan co-creation konsumen mau dan mampu dalam memberikan ide untuk menciptakan produk inovasi untuk memenuhi kebutuhan.

Cara yang diambil perusahaan dengan turut serta mengajak konsumen dalam menciptakan produk bukan hanya sekedar menarik minat konsumen semata tetapi ada tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu untuk meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar dan pelanggan dengan cara mengkonversi atau menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh menjadi lebih loyal (Sivesan, 2012).

Pebisnis memberikan layanan "menciptakan" atau membuat produk bersama pelanggan dapat menjadi daya tarik sendiri bagi usahanya, atau juga bisa dikatakan strategi si pebisnis dalam usahanya menarik pelanggannya. Kegiatan co-creation dimulai dengan adanya pergeseran pandangan terhadap konsumen yang pada awalnya berorientasi pada product centric menjadi berorientasi pada experience centric (Ramaswamy & Ozcan, 2018). Dengan mengajak pelanggan ikut berkreasi menciptakan produk sesuai dengan keinginan pelanggan akan terbentuk rasa kepuasan sendiri bagi pelanggan. Menurut Sangadji dan Sopiah (2013: p.181), kepuasan konsumen diartikan sebagai suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang diterima konsumen. Konsumen akan mendapat kepuasan tersendiri dengan menciptakan produk sesuai dengan yang diinginkan. 

Perusahaan menyediakan pelayanan menciptakan produk yang menyenangkan dengan mengajak konsumen untuk ikut andil dalam proses menciptakan produk inovasi. Menggunakan co-creation bersama konsumen menghindari produk yang begitu-begitu saja. Proses penciptaan nilai bergantung pada dua kondisi, yang pertama adanya superioritas dari kualitas atau manfaat produk, yang kedua adanya pengetahuan pengguna terhadap spesifikasi dan bagaimana produk tersebut digunakan (Ardianto dan Soehadi, 2013:83).  Adanya co-creation juga menambahkan nilai tambah yang lebih bagi produk inovasi.

Dengan adanya ide menciptakan produk inovasi bersama dengan pelanggan, pelaku bisnis atau perusahaan dapat meningkatkan penjualan produk dan memiliki perbedaan dengan kompetitor. Sedangkan pelanggan mendapatkan produk sesuai yang diharapkan. Konsumen saat ini juga melihat seberapa jauh produsen memberikan ruang bagi konsumen untuk berpartisipasi dalam penciptaan nilai (Ardianto & Soehadi, 2013:84). Hal ini dapat dikatakan sebagai hubungan "simbiosis mutualisme" perusahaan atau pelaku bisnis dengan pelanggan sama-sama mendapatkan keuntungan. 

Namun, dalam proses co-creation tersebut tidak akan selalu berjalan dengan mulus, pasti ada hambatan-hambatan yang menimbulkan perdebatan atau perbedaan pendapat antara perusahaan dengan konsumen. Agar dapat mengatasi hambatan tersebut perlu adanya komunikasi yang kuat dan transparan antara pelaku usaha dengan pelanggan. Dalam mewujudkan keberhasilan co-creation perusahaan dapat juga mendengarkan saran yang diberikan kepada konsumen dan antara perusahaan dan pelanggan harus saling mendukung satu sama lain, agar hubungan antara perusahaan dengan pelanggan menjadi lebih kuat dan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun