Hallo teman-teman, kembali lagi bersama saya, Melania Dela. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas sebuah karya sastra yang sangat terkenal, yaitu Romeo and Juliet karya William Shakespeare. Drama ini tidak hanya terkenal karena kisah cintanya yang tragis, tetapi juga karena berbagai tema dan karakter yang dapat dianalisis dari berbagai pendekatan sastra. Kita akan menggali lebih dalam tentang bagaimana Shakespeare mengembangkan tokoh utama, yaitu Romeo dan Juliet, melalui analisis struktural, psikologis, historis, dan sosiologis. Jadi, tetap ikuti pembahasan ini untuk memahami lebih jauh tentang makna dan pesan yang terkandung dalam drama ini!
Selamat membaca....
Dalam menganalisis naskah drama Romeo and Juliet karya William Shakespeare, kita dapat menggunakan berbagai pendekatan sastra yang tercantum dalam buku Theory of Literature oleh Rene Wellek. Beberapa pendekatan yang bisa digunakan untuk menganalisis tokoh dalam drama ini antara lain pendekatan strukturalisme, pendekatan psikologis, pendekatan historis, dan pendekatan sosiologis.
* Pendekatan Strukturalisme
Pendekatan ini menekankan analisis terhadap struktur teks secara keseluruhan. Dalam konteks Romeo and Juliet, kita bisa menganalisis bagaimana karakter-karakter utama, yakni Romeo dan Juliet, dibangun dalam struktur cerita yang lebih luas. Pertama, kita dapat melihat konflik antara keluarga Montague dan Capulet yang membentuk dasar cerita. Kemudian, kita dapat menganalisis bagaimana karakter Romeo dan Juliet berkembang dalam kisah mereka yang penuh tragedi.Â
* Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologis berfokus pada pengembangan karakter berdasarkan psikologi individu mereka. Dalam hal ini, kita dapat melihat bagaimana kepribadian Romeo dan Juliet dipengaruhi oleh keadaan psikologis mereka. Rberdasarkan perasaan, bukan logika.Sementara itu, Juliet, meskipun sangat muda, menunjukkan kedewasaan psikologis yang luar biasa dalam menghadapi dilema yang dihadapinya. Keputusan-keputusan yang diambilnya mencerminkan konflik batin yang besar, terutama ketika ia memilih untuk berpura-pura mati demi bersatu dengan Romeo. Keputusan ini, meskipun ekstrem, bisa dianalisis dari perspektif psikologi remaja yang merasa terjebak antara cinta dan kewajiban terhadap keluarganya.
* Pendekatan Historis
Pendekatan ini melibatkan pemahaman terhadap latar belakang sejarah, budaya, dan sosial yang mempengaruhi karya sastra. Dalam Romeo and Juliet, kita dapat mengaitkan cerita dengan konteks sosial dan politik Italia pada abad ke-16, di mana konflik antara keluarga besar (seperti yang terjadi antara Montague dan Capulet) bukanlah hal yang jarang. Pada zaman itu, kehormatan keluarga sangat dihargai dan menjadi sumber utama konflik. Romeo dan Juliet, meskipun terlibat dalam cinta sejati, tidak dapat menghindari nasib tragis mereka karena sistem sosial yang rigid dan tidak bisa menerima hubungan yang melanggar batasan-batasan keluarga dan kelas sosial. Kedua karakter ini bisa dianggap sebagai korban dari tradisi dan norma sosial yang mengekang kebebasan individu mereka.
* Pendekatan Sosiologis
Pendekatan ini menilai karya sastra berdasarkan hubungan antara individu dan struktur sosial yang lebih luas. Dalam Romeo and Juliet, karakter-karakter utama menunjukkan bagaimana norma-norma sosial dan peran gender mempengaruhi pilihan hidup mereka. Romeo dan Juliet, meskipun dari dua keluarga yang berseberangan, menunjukkan bahwa cinta bisa mengatasi perbedaan sosial. Namun, dalam kenyataannya, meskipun ada cinta yang tulus, mereka tidak dapat lolos dari tekanan sosial yang datang dari keluarga mereka. Juliet, misalnya, meskipun seorang wanita muda yang cerdas, berada dalam posisi yang sangat terbatas dalam memilih pasangannya karena peran tradisional wanita pada masa itu. Begitu juga dengan Romeo, yang meskipun bebas dalam banyak hal, harus menghadapi masalah yang lebih besar terkait dengan kehormatan keluarganya.Â