Deritan pintu yang dibuka membuat ketakutan menyelimutiku.
Satu per satu langkah kaki yang kudengar seperti satu tusukan jarum yang lolos di mataku. Â
Jeritan di dalam bisu selalu kulakukan, suaraku sudah tidak ada lagi, bosan menyumbang suara alasannya. Semakin dekat Dia melangkah, semakin besar rasa takutku.
Ohh Tuhan......
Apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku harus berhenti di sini saja? Hati dan pikiranku tak sejalan.
Dia sudah di depanku, diambilnya pisau dan digoreskan pada pipiku membentuk huruf K yang artinya KIAMAT. Sakit?
Tentu saja ia.....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI