Berbeda dengan saham yang harganya cenderung volatil (volatilitas harga saham). Sehingga investor bisa rugi dalam jumlah besar, jika tidak diantisipasi dari jauh-jauh hari.
Ada risiko di balik reksa dana
Di balik rasa amannya, kamu juga tetap perlu waspada dengan instrumen reksa dana. Kenapa?
Sebab, reksa dana tetap memiliki risiko, yakni berkurangnya nilai unit. Akibat penurunan nilai investasi yang dipengaruhi oleh perkembangan pasar uang maupun pasar modal.
Selain itu, risiko reksa dana lainnya adalah kegagalan manajemen investasi dalam mengelola dananya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kunci utama reksa dana ada pada manajer investasi, di mana investor perlu menyerahkan sejumlah modalnya kepada mereka.
Jika manajer investasinya tidak profesional, potensi kegagalan manajemen dananya pun kian besar. Karenanya, sebagai investor, kita perlu jeli dalam memilih manajer investasi yang sudah diawasi dan terdaftar resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Setelah membaca penjelasan di atas, bagaimana? Apakah kamu makin tertarik untuk investasi reksa dana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H