Sampah menjadi salah satu masalah serius yang perlu mendapat perhatian. Sampah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena setiap individu pasti menghasilkan sampah dalam berbagai aktivitasnya. Sampah adalah hasil buangan yang dihasilkan dari setiap kegiatan manusia. Jumlah sampah yang dihasilkan akan cenderung meningkat seiring dengan tingginya konsumsi manusia (Nagong, 2021).
Di lingkungan fakultas Farmasi, sampah dapat berupa berbagai macam bentuk, bahkan terdapat bahan-bahan yang berbahaya dan dapat memiliki dampak yang cukup ekstrim terhadap lingkungan di sekitar kampus tersebut. Bahan-bahan seperti obat-obatan, bahan kimia mentah, dan sebagainya merupakan contoh sampah yang dapat bersifat toksik baik terhadap makhluk hidup maupun lingkungan sekitar.
Analisis yang dilakukan terhadap permasalahan sampah di lingkungan fakultas Farmasi bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pengelolaan sampah di lingkungan tersebut dan peran-peran masyarakat kampus fakultas Farmasi terhadap kebersihan lingkungan kampus.
Analisis ini dilakukan pada rentang waktu 8 November 2024 hingga 5 Desember 2024. Analisis ini juga dilakukan dengan metode wawancara kepada petugas kebersihan fakultas Farmasi, dan mahasiswa kampus tersebut, terutama dari angkatan tahun 2021 dan angkatan terbaru yaitu tahun 2024.
"Dari tahun ke tahun tidak ada perubahan yang signifikan terkait kebersihan lingkungan kampus, dalam satu hari bisa saja lingkungannya bersih, dan bisa juga penuh sampah terutama di meja palanta kampus," kata Herman, petugas kebersihan, Senin (18/11).
"Cara pengelolaan sampah di lingkungan kampus itu dengan menempatkan beberapa tong sampah di tiap lantai, dan di setiap lantai ada 1 tong sampah besar yang beroda, sampah dari tiap tong sampah akan dikumpulkan ke tong sampah besar dan akan dimasukkan dalam plastik besar, di siang hari akan ada petugas kebersihan dengan membawa motor yang bergerobak dan plastik sampah yang sudah dikumpul tadi akan dimasukkan ke gerobak sampah tersebut," lanjut Herman, petugas kebersihan, Senin (18/11).
"Kondisi sampah di fakultas dalam segi tempat sampah sudah memadai, namun yang membuat sampah di fakultas tak terkontrol karena mahasiswa nya sendiri," kata Aisha, mahasiswi angkatan tahun 2024, Senin (18/11).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, sampah pada lingkungan fakultas Farmasi dikelola cukup baik oleh masyarakat kampus tersebut. Namun, belum ada inovasi signifikan untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah di Fakultas Farmasi.
Beberapa solusi yang direkomendasikan meliputi penambahan tempat sampah khusus untuk memisahkan jenis sampah seperti plastik, kertas, dan alat laboratorium, pemasangan media edukasi berupa poster dan brosur di tempat strategis, serta pelaksanaan kampanye kebersihan yang melibatkan mahasiswa secara aktif. Implementasi langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif komunitas kampus dan menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, serta berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H