Mohon tunggu...
Melani
Melani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mey

Hi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hope

24 Februari 2021   05:56 Diperbarui: 24 Februari 2021   06:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


  Di sebuah rumah yang terlihat cukup besar bak istana terdapat 1 keluarga yang harmonis tetapi salah satu anggota keluarga nya yaitu anak ke 2 dari pasangan Fahmi dan Gita ini adalah anak yang di adopsi, anak itu bernama Chalista dan putri dari Fahmi dan Gita bernama Laura.

Gita adalah ibu ibu sosialita dan cukup terkenal karna prestasi nya sementara ayah nya yaitu Fahmi ia adalah seorang yang sukses dalam merintis usaha nya dan sekarang dia mempunyai perusahaan dan sudah memiliki cabang dimana mana.

Chalista di kenal sebagai gadis yang lugu dan paras nya yang cantik sedangkan Laura adalah gadis yang manja,cantik dan terkadang sombong, Sejak chalista bayi hingga remaja chalista kehilangan ayah nya karena ayah nya di bunuh dan pihak polisi belum menemukan siapa pelaku nya dan ibu chalista meninggalkan ia dan entah dimana sekarang, 

Di umur yang masih balita chalista di titipkan ke panti asuhan dan selama di panti asuhan chalista sering kali mendapat kan bullying di siksa oleh teman teman nya sejak ia berumur 6 tahun dan ketika ia sudah beranjak remaja chalista mencari biaya sendiri untuk melanjutkan sekolah nya hingga ia sekolah menengah atas (SMA) kala itu chalista bekerja sampingan di salah satu cafe dan bertemu lah ia dengan Gita yang sekarang jadi ibu angkat nya karena perilaku chalista yang sopan dan ramah maka Gita pun banyak bertanya kepada dia, dia tinggal dimana? orang tua dia siapa? dan ketika mendengar kisah pilu anak gadis itu Gita pun merasa kasihan dan ingin mengadopsi nya dan memberikan kehidupan yang layak, sudah setahun ia di adopsi dan sekarang chalista pun di sekolah kan di SMA yang sama dengan Laura, Laura sering kali iri dan jahat kepada chalista bagi dia chalista adalah bukan keluarga nya ia hanyalah orang asing di rumah ini yang sedang menumpang hidup.
Saat pagi hari mereka sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah,pergi ke kantor,Dan si manja Laura ini selalu saja merepotkan pembantunya
"Bibiiiiiii.... Tolong pakaikan sepatu ku bi sebentar lagi aku terlambat ni"(dengan wajah kesal)
Bibi yang sedang memasak pun terpaksa berhenti karna ia harus menuruti Laura
"Baik non saya akan segera kesana"(berlari menuju Laura)
Chalista dan ayah nya sedang makan bersama begitu pun ibunya sedang mempersiapkan keperluan apa saja yang harus di bawa oleh mereka bertiga tentu bekal tidak boleh terlewatkan, dan mereka bertiga di antar kan supir tetapi di tengah perjalanan
"Stopp pak... Turun Lo chalista, Lo tuh pantes nya naik angkot tau ga! Gue gamau ya kalau sampe ada temen gue yang tau kalau lon tuh keluarga gue,Turun.....". Ucap Laura dengan nada kesal
"Tttapii kenapa Laura kan ibu sudah meminta supir untuk mengantarkan kita sampai ke sekolah" ujar chalista
"Nurut gaakkk... Pergi sanaaa"(sambil membuka pintu mobil).
Chalista pun keluar dengan keadaan bingung karena di sekitar nya tidak ada angkot, terpaksa ia harus berlari karena jam masuk nya sebentar lagi.
Laura mengancam supir nya untuk bungkam dan tidak di adukan ke ibu nya
"Pakk.. awas aja ya kalau sampe bapak mengadu ke ibu, aku ga akan segan segan mencari cara buat bapak di pecat!"
Supir itu pun mengangguk dan kembali melanjutkan perjalanan nya.
Chalista yang tergesa-gesa berlari agak tidak terlambat masuk kelas dan akhir nya sampai sekolah dengan keadaan gerbang sekolah akan di tutup, sampai nya di kelas
"Woyyy si cupu baru Dateng niii"(ujar teman kelas nya yang bernama Kevin)
Dan seluruh kelas pun menyoraknya chalista hanya bisa tunduk dan berjalan menuju tempat duduk nya ketika ia duduk tiba tiba dua orang teman nya mengeprak bangku chalista
(Prakkkkk...suara bangku)
"Eh cupu beliin kita minum dong ke kantin cepet, kita haus ni".(salah satu teman nya itu)
"Ttttapii aku baru sampai aku lelah sekali karena berlari"(dengan muka yang penuh keringat dan nafas yang ngos-ngosan)
"Lo mau ngebantah hahh". Ia pun menjambak rambutnya.
Chalista menahan sakit karna di Jambak itu
"Iiiiyaah baikkk". Di lepaskan jambakan itu dan chalista pun segera ke kantin untuk membeli kan mereka minuman.
(Sampai nya di kelas)
" Chalista kamu dari mana saja! Ko kamu bawa minuman?kamu jajan yah kamu kan tau kalau ini sudah jam masuk?"
"Tidak Bu... Tadi angel dan Icha yang menyuruh saya membeli minuman ini Bu" ujar chalista
"Apa betul angel?"
"Tidak Buu,tadi minuman kami jatuh karna dia Bu jadi kami meminta ganti rugi Bu,salah siapa ngetuhin minuman orang ya kan ca".kata angel sambil menyenggol Icha yg berada di samping nya
"Oh begitu,yasudah chalista kamu duduk di tempatmu"
"Baik Bu terima kasih"(berjalan ke bangku nya)
Jam pulang pun telah tiba, seperti biasa chalista hanya pulang berjalan kaki
Saat malam hari ibu mengajak sekeluarga untuk kumpul dan makan di luar sambil bertemu sahabat ibu yang bernama Merry, Merry adalah seorang ibu tunggal yang mempunyai 1 anak gadis, gadis itu bernama putri, sesampainya di cafe mereka berbincang asik tetapi Laura dan putri dia memisahkan diri memesan tempat yg berbeda karena chalista disuruh untuk gabung dengan mereka terpaksa chalista harus pindah juga ke tempat yang mereka pesan tetapi lagi lagi chalista di asing kan dan suruh jauh jauh dari mereka
"Eh Lo jauh jauh sana pesen tempat lain ga banget tau ga kalau ada Lo".
(Chalista beranjak pergi)
Karena waktu menunjukkan pukul 11 mereka segera pulang, sesampai nya di rumah,tiba tiba papah nya itu akan pergi lagi dengan alasan pekerjaan kantor yang harus di bereskan.
(Chalista menuju kamar nya dan tertidur sebentar)
Waktu menunjukkan pukul 01.30 chalista segera bangun untuk menunaikan solat tahajud,chalista selalu berdoa
"Ya Allah tolong sabarkan dan lapang kan lah hati hamba ya Allah dengan semua cobaan yang engkau berikan,amin"
Chalista memang selalu berdoa seperti itu karna merasa hari hari dia itu berat tetapi harus ia jalani, chalista pun melanjutkan tidur nya hingga pagi
Chalista pun bangun
"Whoammm"(menguap)
Ia beranjak untuk mandi dan siap siap pergi ke sekolah, seperti itu lah ia setiap hari bangun sekolah dan pulang sekolah
Sampai suatu ketika ketika ia akan mengerjakan tugas di cafe tiba tiba ia melihat ayah nya tetapi ia bersama wanita lain,dan ia menghampiri nya
"Ayahhh... Kok ayah bersama Tante merry?mana ibu?"(dengan nada bingung)
(Sontak terkejut dan segera berdiri)
"Kamu ngapain hah ada di sini!"(jawab ayah dengan nada marah)
"Aaakku ingin mengerjakan tugas yah".
Ayah pun mengancam chalista kalau sampai ia membocorkan perselingkuhan nya dengan sahabat ibunya itu, ayah nya tidak akan tinggal diam saja.
"Awas saja kamu memberikan ini kepada Gita saya jamin hidup kamu tidak akan tenang ingat itu!"(beranjak pergi sambil menggandeng tangan Merry)
Dan chalista hanya bisa menangis melihat kelakuan ayah angkat nya di belakang padahal ibunya itu sangat lah baik,ia kasian dengan ibu nya itu
Dan ia melanjutkan mengerjakan tugas
Seminggu setelah kejadian itu, tiba tiba ada pertengkaran hebat di dalam rumah itu
Ternyata selama ini ibu sudah tau kelakuan ayah nya di belakang dia,tetapi ayah nya tidak tahu ia malah menyalahkan chalista ayah nya menyangka bahwa chalista lah yang telah membocorkan perselingkuhan ia bersama Merry itu, dan ibu nya pun memaafkan ke salahan ayah nya karna dengan alasan anak anak.
Ketika pulang kantor ayah nya mampir ke cafe untuk bertemu merry,mereka Masi belum putus karena dengan alasan masih mencintai satu sama lain,dan ternyata ayah nya ingin melakukan pembunuhan terhadap anak angkat nya itu karena kesal ia dan Merry sedang menyusun rencana nya.
Melaksanakan satu per satu rencana nya
Saat malam hari saat mereka makan malam tiba tiba ayah nya mengajak nya untuk keluar besok
"Chalista besok kita keluar yah bareng ayah,ayah ada sesuatu buat kamu"
"Iiiiih ayah apaan sih ko dia doang ko ke aku ngga! Ayah lebih sayang sama orang asing itu!"(geprakkk suara sendok yg di banting agak keras)
"Sayang kan kamu sudah banyak yang ayah kasih sekarang giliran dia, besok kamu deh ayah janji"(sambil mencubit pipi anak nya itu)
"Wahh terimakasih ayah"(dengan wajah gembira)
Dan mereka pun kembali ke kamar nya masing masing untuk tidur.
Tetapi ayah tidak tertidur iya malah bermain handphone sepanjang malam entah apa dan siapa sampai ia lupa untuk tidur.
(Pagi pun datang)
Sepulang nya sekolah ayah langsung mengajak ia untuk pergi.
"Chalista ayo kita berangkat"(sambil berteriak)
"Iya ayah sebentar lagi selesai"
Di dalam hati chalista chalista sangat senang karena ayah nya itu mulai mengakui dia sebagai anak karna dari dulu ayah nya cuek dan kadang tidak mengganggap dirinya, dengan perasaan gembira chalista segera turun ke bawah
"Ayok ayah aku sudah siap"(kata chalista dengan wajah yang gembira)
"Bu aku berangkat dulu yah dadahhhh"(chalista melambaikan tangan nya dengan wajah tersenyum dan ada sedikit cahaya di wajah nya)
"Hati hati ya nak"(sambil melambaikan tangan juga)
Tiba tiba ibu merasa pikiran dan hati nya tidak enak entah mengapa, ibu ngenggap bukan apa apa dan melanjutkan pekerjaan rumah nya.
Di perjalanan chalista bingung dengan arah mobil menuju seperti hutan itu dan ia pun bertanya
"Ayahhhh ko kita seperti akan ke hutan?ayahh apakah benar ini jalan nya?"(wajah nya yang panik)
"Iya benar ayah memesan outdoor agak kita bisa menikmati alam, kebetulan ini cafe milik teman ayah"
Tetapi perasaan dia tidak enak dan merasa deg deg an
(Sesampai nya di hutan)
"Turunnnnnn..."sambil membuka pintu mobil
"Ini dimana yah?"(kebingungan)
Tiba tiba 1 orang muncul di belakang dan menerkam chalista, tiba tiba chalista sudah di bius dan tergeletak di tanah
"Aaaaaaaaa... TOLONGGGG tollongg"(prakkkkk suara ia terjatuh)
Dibawa nya chalista ke gubuk yang ada di depan nya
"Mi apakah kita tidak berlebihan?kalau kita di tangkap bagaimana mi?"(dengan wajah penuh ketakutan)
"Sudah lah dari pada kamu banyak bertanya mending kita cepet selesain ini"
Saat setengah sadar chalista kebingungan karena mata yang gelap karna tertutup kain dan mulut yang di beri kain, chalista mencoba buat berteriak minta tolong tetapi
"Saya ingatkan sekali lagi ya, kehadiran anda di keluarga kami itu menjadi tidak tentram tau tidak,dan saya tidak suka kedapa kamu chalista karna kamu yang telah membocorkan perselingkuhan saya....ini lah akibat nya jika kamu tidak menepati janji kamu untuk bungkam chalista...selamat tinggal anak sialan"(dengan wajah marah)
Tiba tiba ada yg menusukan pisau kedalam perut chalista , chalista langsung tergeletak dan tidak sadar.
Saat chalista beres di bunuh mereka memasukan nya ke dalam karung dan di buang nya di gubuk itu
Dan ia membersihkan dan membuang senjata agar tidak ketahuan,dan Fahmi pun segera pulang sesampai nya di rumah istrinya bertanya
"Chalista Bu dia tiba tiba hilang entah kemana dia tiba tiba kabur karna melihat sosok ibu nya"(dengan nada ngos ngosan dan panik)
"Yang benar ayah...."(panik)
Ibu pun segera melaporkan kan nya ke polisi
"Hhaaloo pak saya mau melaporkan bahwa anak saya yang bernama chalista dia kabur pak"(menangis)
"Baik Bu laporan anda akan di tindak lanjuti tenang ya bu kami akan segera ke sana dan menanya kan apa yang sudah terjadi"
Tiba lah polisi di rumah nya dan ayah nya menceritakan semua nya tentu dengan cerita palsu yang sudah di rancang nya itu
Polisi dan ibu nya terus mencari keadaan chalista sampai sampai ibu nya jatuh sakit karna ia stress dan kelelahan,dan di bawalah ia ke rumah sakit
(2 tahun sudah berlalu)
Kasus chalista pun belum terungkap,ayah nya merasa senang karna rencana nya itu berhasil,tentu ayah masih menjalani hubungan terlarang nya itu dengan diam diam
Setelah kejadian itu ibunya jarang sekali di rumah ia lebih sering keluyuran dan Laura pun jarang di perhatikan
Dan ternyata selama 2 tahun itu ibu nya tidak diam saja ia melakukan penyelidikan sendiri,mengapa ia bertidak sejauh itu karena ternyata ibu kandung chalista itu adalah dia sendiri ia mengetahui nya setelah ia pergi ke panti asuhan yang chalista tinggal
Saat mendengar kisah nya dan mengumpulkan bukti bukti ternyata anak kandung dari pasangan Gita dan suami nya dulu itu bernama chalista,ia terkejut dan pingsan saat mendengar cerita nya,ia sangat terpukul dan menyesal tidak mengenali nya lebih dulu dengan chalista,sejak kecil chalista di tinggalkan karena kondisi ekonomi saat itu maka dari itu ia di titipkan ke panti asuhan,saat ia akan di ambil kembali panti asuhan itu sudah tidak ada,dan ibunya pun bingung untuk mencarinya kemana lagi sampai ia menyerah untuk mencari anak kandung yang malang itu,setelah mengetahui anak nya itu Gita tidak hanya diam dan mengikhlaskan begitu saja ia menyelidiki dan mencari bukti bukti untung nya mobil yang si tumpangi ayah nya itu memiliki pelacak lokasi,karna kecurigaan kepada suami nya itu Gita pun mencari orang yang bisa melihat kemana saja suami nya pergi saat 2 tahun yang lalu
Ternyata ia menemukan satu lokasi dimana suami nya itu menuju ke rumah Merry sahabatnya itu,ia menangis karna ternyata suami nya itu Masih berhubungan dengan wanita itu.
Ia melanjutkan penyelidikan dan pengumpulan barang bukti nya dan ia kembali meminta orang itu untuk melacak kembali, ternyata saat suaminya itu mengajak makan bersama chalista ternyata mereka tidak ke cafe atau tempat tempat liburan lain nya melainkan ia ke sebuah hutan yang cukup jauh dan disitu lah terakhir chalista bersamanya.
"Jjjadii suami saya yang telahhhh.."(syok dan tidak menyangka)
Gita langsung cepat cepat menuju ke hutan yang sudah di lacak itu Gita terus mencari dimana ia di letakkan dan ya Gita fokus kepada satu gubuk itu ia menghampiri nya dan ketika ia akan segera menuju ke gubuk itu tiba tiba bau yang sangat busuk tercium dan Gita pun menutup hidung nya setelah di hampiri
"Ya ampun bau busuk apa ini"(menutup hidung)
Ternyata setelah dibuka ia memukan satu karung yang sudah agak rusak dan di penuhi lalat dan belatung, Gita memberanikan diri untuk membuka karung besar itu dan setelah dibuka ternyata  itu adalah anak nya yang sudah di bunuh oleh kejahatan ayah tirinya,Gita syok menangis dan tidak menyangka bahwa putri nya yang malang itu berhasil tragis.
Saat di bukanya karung itu brakkkkk..... tubuh chalista yang di penuhi belatung itu jatuh ke lantai
Dan Gita menemukan satu kalung yang di berikan oleh dia ketika ia di adopsi anak kalung itu masih tergenggam oleh chalista di tangan nya dan Gita pun segera mengambil nya dan ia memfoto chalista untuk di jadikan bukti nanti nya, chalista menyuruh beberapa orang suruhan nya untuk datang dan memakam kan anak nya itu di dekat gubuk itu karna kondisi nya yg tidak memungkin kan untuk di bawa ke pemakaman umum.
Semua bukti dan kejahatan suami nya perlahan mulai di temukan Gita hanya bukan terlebih dahulu Gita pun merancang rencana untuk membeberkan semua nya dan membuat suaminya itu jera.
Saat hari nya tiba Gita menyuruh suaminya itu untuk pergi ke suatu tempat pembuangan bangkai mobil dan chalista pun meminta bantuan kedapa Merry untuk menolong sahabatnya itu yang tersesat.
Tiba lah mereka berdua di tempat bangkai sampah itu Gita menyuruh mereka berdua untuk memasuki bus warna biru itu karna katanya ia terkuci disana saat mereka berdua memasuki bus itu ternyata tidak ada Gita mereka berdua kebingungan dan tiba tiba pintu bus terkunci rapat.
" Apa apaann iniiii woyyyy...buka pintuu"(dengan wajah marah dan kebingungan)
Tiba tiba di luar ia menemukan seseorang berjubah dan mengenakan topeng
"Kamu siapaaaaa hah...siapa yang menyuruh muuu"(marah)
"Ada apa iniiiii... Kamu siapaa"kata Merry dengan keadaan menangis dan marah
Tiba tiba ada layar besar dan di tayangkan nya beberapa bukti dan hasil lab,orang itu pun mengancam nya dengan suara yang disamarkan
"Ternyata kalian yang sudah membunuh gadis malang itu!"(suara di samarkan)
"Jangan pernah kalian banyak bergerak karna mobil itu terdapat boom
Dan ternyata benar di depan nya ada boom yang tidak bisa di matikan boom itu tersisa 1 jam lagi
Fahmi dan Merry pun memohon ampun dan meminta nya untuk keluar dari bus itu
"Tolonggggg tolonggg lepaskan saya saya mengaku bersalah semua ini ulah fahmii fahmiiii yang merencanakan nya"(menangis dan memukul mukul Fahmi)
Disitu mereka saling menyalahkan satu sama lain.
"Cukupppppp.... Kalian berdua pelakunya kalian berdua merencanakan nya"ucap seseorang itu
Waktu boom menyisakan 5 menit lagi
"Lihat saja boom itu sebentar lagi akan meledak"
Tiba tiba seseorang itu membuka topeng dan jubah nya
"Ggittaaa....apa yang kau lakukan kepada kamiii hah cepat lepaskan kamuu atau kau tanggung akibat nya"(meneriakinya)
"Apakah kalian tau hah.... Gadis yang kalian bunuh itu siapa! Dia.... Dia adalah anak saya dari pernikahan saya dengan suami saya dahulu!!!"(menangis dan marah)
Mereka terkejut mendengar bahwa chalista adalah anak nya
Dan boom itu hampir meledak
Duarrrrrr... Suara ledakan yang cukup kencang
"Aaaaaaaaaaaaaaa"(mereka berteriak
Dan ternyata boom itu hanyalah palsu dan hanya petasan di dalam nya
Saat mereka perlahan-lahan membuka matanya mereka kebingungan,sial ternyata mereka berdua di bohongi
" Saya tidak akan membuat kalian mati begitu saja,saya akan membuat hidup kalian lebih menderita dari yang anak saya rasakan"(dengan wajah kesal)
Tiba tiba ia menghilang dan suara mobil polisi pun tiba di bawanya mereka berdua menuju penjara.
Persidangan pun dimulai semua bukti bukti terlah Gita serahkan,dan merek berdua pun di jatuhi hukuman seumur hidup.
Gita pun menggugat cerai suaminya dan hidup bersama anak nya yaitu Laura.
Gita sering sekali mengunjungi makam anak nya itu dan mendoakan nya agar tenang di sana karena pelaku nya sudah tertangkap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun