Mohon tunggu...
Melani Novita Sari
Melani Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Pembaca, Pemimpi....

"Jika ingin mengenal dunia membacalah. Jika ingin dikenal dunia menulislah. Jika ingin keduanya, membaca dan menulislah."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Payung Kelabu

2 Juli 2023   14:36 Diperbarui: 2 Juli 2023   15:06 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Payung Kelabu

Rona langit seperti kulit jeruk yang ranum
Putaran waktu terus menyongsong malam
Hiruk pikuk dunia mulai tenggelam dalam pergantian jam

Satu persatu toko mulai tutup
Jendela-jendela rumah dikunci rapat
Hanya satu yang masih setia menunggu harap
Dia ...

Aku masih tetap sama dalam raga yang lama
Tiada berbeda kecuali telah hilang lebur dan sirna
Aku masih menunggu dengan sabar yang lama
Tiada berbeda kecuali payung yang dimakan masa

Engkau selalu ada dalam doa
Meski semuanya sudah tidak sama lagi
Engkau selalu ada dalam hati ini
Meski rumahmu bukan aku lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun