Membentuk Seni Bela Diri Taekwondo terhadap Kalangan Anak

Taekwondo merupakan seni bela diri yang berasal dari Negara Korea. Tae Kwon Do berkembang sejak tahun 37M. pada masa dinasti Kogooryo di Korea. Pada saat Korea merdeka tahun 1945, rakyat korea berusaha mengembangkan seni bela diri. Sehingga Taekwondo diterima dan berkembang di seluruh dunia. 

Taekwondo merupakan seni bela diri yang mendunia dan banyak digemari oleh berbagai kalangan, termasuk kalangan anak-anak, dapat diartikan Taekwondo adalah ilmu bela diri dengan teknik seni tangan dan kaki atau jalan cara kaki dan kepalan. 

Tidak hanya melatih dalam seni bela diri dan kebugaran saja, tetapi juga melatih dalam membangun disiplin, menambah rasa percaya diri dan rasa hormat. Taekwondo merupakan gabungan dari terknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh dan juga hiburan. Bela diri adalah salah satu bekal hidup bagi anak. Sehingga, kesehatan jasmani, rohani, dan bijak dalam menyikapi hidup itu merupakan bagian dari titik awal anak untuk masa yang akan datang. 

Kesehatan anak merupakan bagian dari pertumbuhan, baik secara fisik maupun psikis. Perlu juga diperhatikan keseimbangan dalam kebutuhan fisik anak. Pelatihan taekwondo yang teratur merupakan wadah terhadap kesehatan anak dan gerakan testruktur pada taekwondo, membekali anak dengan potensi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. 

Anak memiliki kemampuan terhadap konsentrasi itu sangat diperlukan dalam masa perkembangannya, sehingga berfokus terhadap suatu hal. Sehingga anak mampu memcahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Dengan melalui pelatihan taekwondo, anak dibekali cara belajar melalui kebiasaan memperhatikan berbagai contoh dengan melihat, berkonsentrasi mencoba, dan bagaimana bertindak. Sehingga dengan taekwondo, seorang anak secara tidak langsung dilatih untuk perfokus. 

Tentunya sangat penting bagi anak memiliki kemampuan fokus yang tinggi, dan mampu melakukan pembelajaran dengan cepat, mempraktekkan, dan juga mencoba kombinasi berbagai hal melalui gerakan-gerakan yang telah dimilikinnya. 

Melakukan pelatihan dalam kalangan anak-anak mampu membuat hubungan antara sesama, termasuk melalui pola bermain maupun terkendali. Sehingga anak bisa saling menghormati, memperhatikan, dan saling memberikan kebaikan antara sesamanya. Hal ini taekwondo memberikan manfaat secara emosional anak dalam lingkungan sosial mereka. 

Melatih jiwa kepemimpinan terhadap anak dalam taekwondo itu merupakan potensei untuk menjadi pemimpin pada masa anak yang akan datang, dan dibentuk dengan sedemikian rupa. Hal ini perlu ditanamkan semenjak mereka masih kecil. Lingkungan yang kondusif, perlu dibentuk agar potensi kepemimpinan anak menjadi tumbuh kembang sesuai dengan usianya, melalui lingkungan social yang ditemuinya. 

Pembentukan jiwa kepemimpinan ini dilakukan dengan berbagai cara, baik dari sisi disiplin, percaya diri, dan dari konsisten anak sendiri dalam melakukan kegiatan mereka pada saat mengikuti latihan. 

Dengan mengikuti pelatihan Taekwondo, anak diberikan strategi untuk mempertahankan diri, sehingga memiliki kemanpuan untuk mempertahankan dirinya terhadap jenis serangan secara fisik dari pihak lain. begitu juga denga bertarung, teknik bertarung diberikan dalam lingkungan yang terkendali semenjak dini pada seorang anak. 

Sebagai pendidik anak alangkah baiknya, untuk memberikan yang terbaik bagi putra-putrinya agar dapat mengikuti pelatihan seni bela diri Taekwondo, selain memiliki cukup banyak kemampuan dalam seni bela diri ini anak-anak pun cukup terlatih reflex gerak dirinya baik untuk tumbuh kembang fisiknya, melatih kejiwaannya emosi dalam dirinya, serta hal lainnya yang baik untuk perkembangan masa anak.