Sore…
Rintik tiada henti kala ini, lagi-lagi yang aku fikirkan adalah kamu, bukan materi ujian, besok. Jangan salahkan aku ya, justru aku tidak mengerti.
Rasanya suasana ini ingin aku bagi ke kamu, apa kamu merasa?
Hujan, basah, dan secangkir kopi atau cokelat hangat. Lagi-lagi aku merindukanmu. Senja kala itu membuatku lupa akan pentingnya dunia nyataku. Tetaplah hadir dalam angan dan harapku. Meski hanya sebatas angan dan harap. Mungkin saja semua tidak hanya maya, tapi nyata. Terlalu berharapkah aku, senja? Maafkan aku… Saat lagi-lagi aku merindukanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H