Mohon tunggu...
Christo Maria Sultan Tuzagugu
Christo Maria Sultan Tuzagugu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa, hobi saya adalah menulis puisi. Dan saya adalah seorang perantauan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salib Santo Dismas

3 Juli 2023   00:56 Diperbarui: 3 Juli 2023   01:00 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin di antara kita ada yang belum familiar dengan bentuk salib yang ada di gambar. Ini adalah salb Santo Dismas. Siapakah Santo Dismas ini?

Menurut tradisi Santo Dismas adalah seorang dari dua penjahat yang disalibkan di sebelah kiri dan sebelah kanan Yesus. Dalam Injil dikisahkan bahwa penjahat yang satu tidak menyesali perbuatannya, namun penjahat yang satunya lagi menyesali perbuatan jahatnya.

.... Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." ...(Lukas 23:39-43)

Dalam Injil Lukas pencuri yang bertobat itu tidak disebutkan namanya. Dalam Injil Nikodemus (Injil apokrif, Berasal dari Abad ke-4) nama pencuri yang baik adalah "Dismas", dan pencuri yang menghujat Yesus bernama "Gestas". Dalam Injil al-Tufuliyah (Injil apokrif, Abad ke-6) namanya adalah "Titus", dan pencuri yang buruk bernama "Dumachus". Tradisi Gereja ortodoks Rusia, menyebut namanya sebagai "Rah".

Santo Dismas dipandang sebagai teladan bagi orang yang mau bertobat. Selain itu, ia juga menjadi santo pelindung bagi orang yang dihukum mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun